Dengerin Kata Pakar, Lakukan Hal Ini Kalau Mau Ganti-ganti Merek Oli Mesin

Naufal Shafly - Sabtu, 20 Januari 2024 | 16:00 WIB

Ilustrasi ganti oli mesin Kawasaki Ninja ZX-25R. (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Pilihan merek oli mesin saat ini makin melimpah di pasaran, baik yang punya harga murah ataupun mahal.

Banyaknya opsi tersebut membuat konsumen sering gonta-ganti merek oli untuk kendaraan mereka.

Di sisi lain, masing-masing merek oli memiliki punya campuran atau komposisi aditif yang berbeda-beda.

Lantas, apakah aman jika kendaraan sering menggunakan oli yang berbeda-beda?

Menurut Ahli Konversi Energi Institut Teknologi Bandung (ITB), Tri Yuswidjajanto Zaenuri, penggunaan oli mesin yang berbeda-beda ternyata tidak berbahaya bagi mesin.

Dengan catatan jenis oli yang digunakan masih sama.

"Kalau dari oli mineral ke oli mineral, atau oli sintetik ke oli sintetik, itu enggak masalah, tapi dengan catatan oli sebelumnya benar-benar dikeluarkan habis," ucap pria yang akrab disapa Yus ini, saat dihubungi GridOto.com beberapa waktu lalu.

Namun, lain cerita kalau konsumen gonta-ganti oli yang berbeda jenis, misal oli sintetik dengan oli mineral, atau sebaliknya.

Menurut Yus, jika konsumen memiliki kebiasaan seperti itu, maka perlu dilakukan pengurasan terlebih dahulu.

Baca Juga: Oli Gardan Motor Matic Berubah Jadi Putih? Slang Kecil Ini Biang Keladinya

"Boleh diganti, tapi pas penggantian harus dipastikan oli yang lama benar-benar terkuras dengan baik," jelasnya.

Lantas, gimana cara menguras yang baik?

"Caranya, masukan oli yang baru, lalu hidupkan mesin, idle selama 30 menit, lalu kuras lagi dan diganti lagi dengan baru. Itu malah boros oli kan? Kenapa begitu? Itu untuk mencegah adanya kontaminasi dari oli yang lama," kata Yus.

Jika tidak dilakukan pengurasan, menurutnya bagian carter atau tempat penyimpanan oli akan timbul jel yang berbentuk seperti lumpur.

"Efek lainnya, akan timbul varnish atau bercak menyerupai pelitur kayu," tutupnya.