"Kemudian mereka mengontrak pembalap lain atau memperpanjang kontraknya, padahal sudah tahu bahwa kau bakalan menemui situasi semacam ini. Jadi manajemennnya sangat buruk," tegas Polycio.
Espargaro bahkan menyebut bahwa manajemen pabrikan Jepang lebih baik dalam menangani pembalapnya.
"Mereka sangat keras, mereka tak seperti orang Jepang yang tak pernah bilang 'tidak' kepadamu. Mereka sangat lugas. Ketika aku datang, aku berhenti bermain sosial media karena mereka," sambungnya.
"Mereka mengontrolku dan bilang bahwa 'kau bisa melakukannya lain hari dan kau bisa melakukan hal selain ini'. Tidak ada alasan, mereka sangat lugas seperti kapak menghujam jantungmu," jelasnya.
Pembalap bernomor 44 ini pun juga menyinggung kasus Johann Zarco beberapa tahun silam.
"Pembalap lain seperti Zarco benar-benar hancur kurang dari enam bulan, mereka sangat keras," tegas Espargaro.
Lebih lanjut, sang rider sendiri juga kecewa dengan bagaimana kariernya berjalan dalam tiga tahun ini.