Bus Masuk Jurang di Objek Wisata Guci, Bos Adiputro Enggan Berspekulasi Soal Bodi Jetbus 3+ Voyager yang Dipakai

Muhammad Ermiel Zulfikar - Selasa, 9 Mei 2023 | 07:15 WIB

Tampak samping bus milik PO Duta Kencana sebelum masuk jurang di Guci, Tegal. (Muhammad Ermiel Zulfikar - )

GridOto.com - Insiden bus milik Perusahaan Otobus (PO) Duta Kencana yang masuk ke dalam jurang di objek wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah terus menjadi sorotan publik.

Beragam isu liar pun beredar di masyarakat, dengan kepolisian maupun pihak terkait lainnya masih terus mengumpulkan bukti demi menguak penyebab kejadian nahas tersebut.

Salah satu yang mencuri perhatian GridOto, bus yang membawa rombongan jamaah asal Tangerang, Banten ini diketahui menggunakan bodi Jetbus 3+ Voyager dengan sasis Hino.

Bisa dibilang, bodi Jetbus 3+ Voyager merupakan generasi terbaru hasil garapan karoseri PT Adiputro Wirasejati (Adiputro) yang berdomisili di Malang, Jawa Timur.

Twitter.com/@speedhunter_bus
Bus yang masuk jurang di objek wisata Guci, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah menggunakan bodi Jetbus 3+ garapan Adiputro.

Direktur Adiputro, David Jethrokusumo, sayangnya enggan berkomentar banyak dan tidak ingin berspekulasi mengenai bodi yang digunakan bus tersebut saat dikonfirmasi.

Kendati demikian, ia turut mengucapkan  belasungkawa mendalam atas tragedi yang terjadi di objek wisata Guci, pada Minggu (7/5/2023) lalu.

“Kalau masalah kecelakaan ini saya tidak bisa berkomentar apa-apa, memang kan di luar koridor saya,” ujar pria yang akrab disapa David ini saat dihubungi GridOto, Senin (8/5/2023).

“Cuma kalau ditarik ini bus karoseri Adiputro, secara bentuk ya (benar), tetapi baru atau tidaknya saya enggan berspekulasi,” imbuhnya.

Lanjut menurut David, ada banyak faktor dan butuh pengamatan langsung untuk membuktikan keaslian serta kebaruan dari bodi Jetbus 3 yang digunakan pada bus.

Baca Juga: Intip Spesifikasi Bus yang Masuk Jurang di Kawasan Wisata Guci Tegal

“Maksudnya apa baru atau tidaknya? Karena bisa saja dia awalnya Jetbus 2 terus dirombak atau facelift di tempat kami, atau bisa juga aslinya bukan karoseri Adiputro namun dibikinkan di luar,” tutur David lagi.

“Nah, untuk menjawab baru atau tidaknya perlu diselidiki lagi. Maka dari itu juga saya tidak berani menjamin ‘itu kan bentuk baru berarti busnya masih baru juga’, saya tidak berani berkomentar,” pungkasnya.

Sekadar informasi, bus masuk jurang di objek wisata Guci tersebut mengakibatkan dua orang meninggal dunia dan 35 korban alami luka-luka.

Adapun seluruh korban luka sudah dirujuk ke RSUD Tangerang Selatan dan sebagian di RSUD Serpong Utara.

"Sementara dua korban terpaksa masih dirawat di RS Tegal karena kondisinya luka berat," ujar Minan Heryawan, Ketua RT 02 RW 22 Kayu Gede, Kelurahan Paku Jaya kepada GridOto.com.

Istimewa
KNKT investigasi kecelakaan bus masuk jurang di objek wisata Guci, Kabupaten Tegal.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga dikabarkan bakal terjun langsung untuk menginvestigasi kasus tersebut, pada Selasa (9/5/2023).

"Saat ini sedang menuju ke Guci, ada dua orang investigator yang akan bekerja," jelas Ahmad Wildan, PLT Ketua Sub Komite LLAJ KNKT.

Terkait dengan kecelakaan bus sendiri, KNKT sudah memiliki dugaan awal. 

"Berdasarkan informasi penguji yang sudah berada di sana, rem tangan dalam keadaan terkunci, artinya anggapan ada anak kecil merelease rem tangan tidak terbukti," ungkap pria yang berkantor di Jl. Medan Merdeka Timur, No.5, Gambir, Jakarta Pusat. 

Baca Juga: KNKT Investigasi Kecelakaan Bus di Guci, Ini Dugaan Awalnya

Wildan menambahkan, roda belakang juga dalam kondisi tidak bisa berputar ketika prosesi pengangkatan bus dari jurang.

"Artinya handbrake (rem tangan) bekerja dengan baik," bilang pria berusia 54 tahun ini. 

Berdasarkan informasi faktual tersebut, KNKT memiliki dugaan awal adanya energi potensial yang cukup mendorong bus hingga akhirnya bergerak. 

"Energi potensial itu rumusnya massa dikali gravitasi dikali tinggi," jelasnya.

Ia pun optimis penyelidikan ini tidak akan memakan waktu yang lama. 

“Diperkirakan dua hari selesai proses penyelidikannya," pungkas Wildan.