Pembalap Indonesia Pernah Jadi Korban, Inilah Pergantian Pembalap Terbaik di Pertengahan Musim Formula 1

Rezki Alif Pambudi - Jumat, 25 November 2022 | 17:05 WIB

Ada banyak kasus pergantian pembalap di pertengahan musim dalam sejarah F1, pembalap Indonesia jadi salah satu korbannya (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Sepanjang sejarah kejuaraan dunia Formula 1, banyak terjadi pergantian pembalap di pertengahan musim saat kompetisi sedang berjalan.

Salah satu yang pernah menjadi korbannya adalah pembalap Indonesia, Rio Haryanto, yang melakukan debut F1 pada kejuaraan musim 2016 silam.

Kala itu Rio Haryanto membalap bersama tim Manor Racing dengan mesin Mercedes, sampai 12 seri saja di kejuaraan F1 2016.

Rio Haryanto harus memupus keinginannya menyelesaikan F1 2016 karena masalah finansial sponsorship.

Manor Racing yang membutuhkan dana sponsorship lebih banyak untuk meneruskan kejuaraan, akhirnya terpaksa berpisah dengan pembalap Indonesia ini.

Haryanto pun kemudian digantikan oleh Esteban Ocon, yang kini balapan bersama tim Alpine.

Selain masalah sponsorship yang dialami Rio Haryanto, ada banyak kasus pergantian pembalap dengan berbagai penyebab.

Namun dari pergantian-pergantian tersebut ada yang menjadi pergantian terbaik sepanjang sejarah, berikut ulasannya.

1. Max Verstappen Gantikan Daniil Kvyat

Red Bull membuat gempar saat menaikkan status Max Verstappen menjadi pembalap tim utama, setelah empat race berjalan pada F1 2016 lalu.

Baca Juga: Gaji Pembalap MotoGP Enggak Ada Apa-apanya, Segini Gaji Pembalap F1 Musim 2022

Max Verstappen ditugaskan bertukar tempat dengan Daniil Kvyat yang harus diturunkan ke tim Toro Rosso (AlphaTauri) kala itu.

Bukan cuma soal performa Kvyat yang kurang sip, Red Bull sengaja mengamankan Max Verstappen yang kala itu tampil sangat bagus bersama Toro Rosso.

Keputusan ini pun terbayar tuntas, karena Verstappen langsung menang dalam balapan perdananya bersama Red Bull Racing.

Kini, Verstappen juga sudah mengoleksi dua gelar juara pembalap bersama Red Bull Racing.

2. Michael Schumacher Gantikan Bertrand Gachot

Pemilik nama besar Michael Schumacher sebenarnya adalah pembalap pengganti pada awal karirnya.

Schumacher menggantikan Gachot di Jordan pada F1 Belgia 1991 setelah Gachot masuk penjara karena berkelahi dengan supir taksi.

Juara dunia 7 kali tersebut meraih P7 saat kualifikasi tapi sayangnya harus gagal finis karena masalah kopling di lap pertama.

Balapan selanjutnya Schumi gabung Benetton sebagai pembalap pengganti juga dan menjadi salah satu pembalap tersukses sepanjang masa.

Baca Juga: Pensiun Usai F1 Abu Dhabi 2022, Sebastian Vettel Dapat Hadiah Spesial dari Red Bull dan Ferrari 

3. Sebastian Vettel Gantikan Scott Speed

Vettel sebenarnya adalah supersub tim BMW Sauber di F1 Amerika 2007.

Pembalap asal Jerman ini menggantikan Robert Kubica yang cedera dan langsung merebut dua poin saat debutnya.

Kemudian Vettel pindah ke Toro Rosso untuk menggantikan Scott Speed mulai F1 Hongaria.

Vettel baru merasakan musim penuhnya  sebagai pembalap pada 2008 silam, meraih empt gelar bersama Red Bull.

Setelah itu ia pindah ke Ferrari dan kini membela Aston Martin, hingga akhirnya Vettel pensiun dari F1 pada akhir musim 2022 ini.

4. Robert Kubica Gantikan Jacques Villeneuve 

Villenuve sudah berada di F1 sangat lama tapi musim 2006 bersama BMW Sauber jauh dari memuaskan.

Setelah cedera di Jerman, dia digantikan Robert Kubica mulai Hongaria.

Kubica bisa finis ketujuh tapi pada akhirnya didiskualifikasi karena mobilnya terlalu ringan dan menyalahi aturan berat.

Pembalap asal Polandia ini akhirnya mendapat tempat reguler setelah Villeneuve berpisah dengan BMW Sauber.

Baca Juga: Kejadian Beneran, Daniel Ricciardo Balik ke Red Bull Racing Sebagai Pembalap Cadangan 

5. Mika Hakkinen Gantikan Michael Andretti 

The Flying Finn Mika Hakkinen juga seorang pembalap pengganti.

Performa Andretti pada musim 1993 silam, membuatnya dibuang McLaren dan nama Hakkinen masuk.

Hakkinen dua kali gagal finis dari tiga balapan yang dilakoni, tapi bisa meraih podium di Jepang.

Setelah itu Hakkinen mulai sukses dan meraih dua gelar bersama McLaren, sebelum pensiun pada akhir 2001.

6. Roberto Moreno Gantikan Alessandro Nannini

Moreno dikenal sebagai pembalap yang cepat namun gagal memanfaatkan kesempatan yang didapatkannya.

Roberto Moreno dikenal dengan julukan Super Sub karena berkali-kali tampil sebagai pembalap pengganti.

Saat Alessandro Nannini cedera karena crash helikopter, Moreno menggantikannya di 1990 dan melakukan pekerjaan bagus.

Moreno berhasil finis kedua di Jepang dan ketujuh di Australia.

7. Jean Alesi Gantikan Michele Alboreto

Jean Alesi berhasil membuat orang kagum terutama tim Tyrrell saat debut di F1 Prancis 1989.

Saat itu Alesi hadir sebagai pengganti Michele Alboreto yang punya masalah sponsor.

Alesi bisa finis keempat saat debut dan bisa meraih 2 kali top 5 tahun itu.

Selanjutnya meski tak meraih gelar, Alesi berkarir cukup lama di F1 dan sempat membela Ferrari.

8. Kamui Kobayashi Gantikan Timo Glock

Masa Timo Glock bersama Toyota di 2009 tidak lama setelah dia cedera pada sesi latihan F1 Jepang.

Kamui Kobayashi masuk sebagai pengganti untuk dua race terakhir.

Meski sempat tampil kurang bagus bersama Sauber pada awal musim 2010 silam, Kobayashi pelan-pelan bisa memperbaiki performanya.

Kini Kobayashi aktif di Kejuaraan Dunia Balap Ketahanan Mobil (World Endurance Championship/WEC) dan Super Formula.

Johnny Servos-Gavin tidak cukup lama di F1 dan diganti Francois Cevert, dengan adanya opsi pensiun setelah hanya melakoni beberapa balapan saja dalam beberapa musim.

Saat itu Tyrrell mengorbitkan Francois Cevert dan langsung membuat efek besar.

Meski tertutup oleh nama rekannya, Jackie Stewart, Cevert cukup tampil bagus dan bisa meraih satu kemenangan serta 12 podium sebelum meninggal pada crash F1 Amerika 1973.