GAIKINDO Sambut Positif Wacana Kemenperin untuk Produksi Chip Semikonduktor di Indonesia

Naufal Shafly - Rabu, 5 Oktober 2022 | 13:55 WIB

Ilustrasi chip semikonduktor (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berencana untuk membangun industri chip semikonduktor di Indonesia.

Hal ini dinilai sebagai peluang yang baik, mengingat krisis chip semikonduktor saat ini sedang terjadi secara global.

Sebagai langkah nyata, Kemenperin pada Juni 2022 telah bertemu dengan Presiden Republik Federal Jerman, Frank-Walter Steinmeier.

Hasil pertemuan tersebut, Indonesia dan Jerman sepakat untuk meningkatkan investasi di bidang industri berteknologi tinggi, dan membuka peluang untuk mengembangkan pabrik semikonduktor di Indonesia agar industri tersebut dapat berperan dalam rantai pasok chip global.

Menanggapi isu ini, Yohannes Nangoi selaku Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) mengaku turut mendukung.

Sebab sampai saat ini industri otomotif Tanah Air masih sangat bergantung pada impor chip semikonduktor.

"Rencana (memproduksi chip semikonduktor) ada, tapi memang tidak semudah itu karena yang namanya pembangunan suatu pabrik kan enggak gampang, jadi kita mesti pelajari semuanya," ucap Nangoi di Medan, Selasa (4/10/2022).

"Tapi, memang pemerintah melihat bahwa kita masih bergantung terhadap semikonduktor luar negeri, itu sangat tinggi. Kalau ada strategi lain (memproduksi semikonduktor secara lokal) bisa bagus," tambahnya.

Ia menilai, memproduksi chip semikonduktor di Indonesia dapat menguntungkan berbagai macam sektor industri, bukan hanya otomotif.

"Industrinya kan bukan hanya untuk mobil, tapi untuk elektronik dan segala macam. Otomatis yang namanya semikonduktor menjadi hal yang sangat penting," paparnya.

Namun Nangoi enggan memberikan komentar lebih jauh terkait isu ini.

Baca Juga: Pasokan Chip Semikonduktor Membaik, Honda Kejar Pesanan Konsumen yang Sudah Inden Lama

Karena hal ini bukanlah ranah GAIKINDO sebagai asosiasi, melainkan pemerintah dalam hal ini Kemenperin.

"Terus terang itu ranahnya bukan ada di industri otomotif, tapi adanya di Kementerian Perindustrian. Mereka punya strategi sendiri, jadi untuk hal itu ranahnya Kemenperin," tutupnya.