Rusia dan Ukraina Perang, CEO F1 Stefano Domenicali Sampai Turun Tangan Nih

Fendi - Kamis, 24 Februari 2022 | 23:45 WIB

Sesi tes pramusim F1 2022 di Barcelona terganggu kabar perang antara Rusia dan Ukraina (Fendi - )


GridOto.com – Perang antara Rusia dan Ukraina pecah saat para pembalap tengah menjalani tes pramusim F1 2022 di sirkkuit Barcelona. Para bos tim pun berencana mengadakan pertemua.

Rusia melancarkan invasi ke Ukraina pada Kamis (24/2/2022) setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan "operasi militer khusus".

Perang pun meletus. Bagi Formula 1, ini bisa berdampak pada balap F1 Rusia 2022 yang digelar di sirkuit Sochi, September nanti.

CEO Formula 1 Stefano Domenicali sampai turun tangan nih karena dibuat khawatir.

Dikutip GridOto.com dari skysports.com, para bos tim F1 akan bertemu dengan Stefano Domenicali pada Kamis malam untuk membahas krisis di Ukraina, di tengah seruan agar balap F1 Rusia dibatalkan.

F1 mengatakan sedang "mengawasi dengan cermat" situasi di Ukraina tetapi tidak memberikan komentar apakah Grand Prix Rusia bulan September akan dilanjutkan.

Sebastian Vettel dan Max Verstappen, sama-sama menyerukan agar balapan dibatalkan.

Bahkan juara dunia F1 empat kali Sebastian Vettel bersikeras akan memboikot balapan tersebut jika tetap dilanjutkan.

Pembalap tim Aston Martin itu mengaku kaget melihat berita pada Kamis pagi mengenai invasi Rusia ke Ukraina dan menimbulkan perang.

Baca Juga: Perang Rusia dan Ukraina Meletus, Sebastian Vettel Akan Memboikot Balap F1 Rusia 2022

Nah, pada Kamis malam, F1, semua bos tim dan badan pengatur FIA akan mengadakan pertemuan krisis, dengan Stefano Domenicali bergabung melalui tautan video dari London saat tim sedang menjalani tes pramusim di Barcelona.

"Ini adalah situasi yang mengerikan, sangat memprihatinkan," kata bos tim Ferrari, Mattia Binotto, dikutip dari skysports.com.

"Saya pikir saat ini yang bisa kami lakukan hanyalah mengamati dan berharap yang terbaik,” imbuhnya.

“Saya pikir mulai sekarang hingga balapan pada bulan September, ada waktu dan harapan saya adalah semuanya akan segera berhenti,” sebutnya.

"F1 sedang mencoba untuk mengelola situasi. Kami akan mengadakan pertemuan malam ini untuk mencoba memahami apa situasinya dan bagaimana mengatasinya serta bagaimana mengelolanya," pungkas pria asal Italia yang [erpanh menjadi bos tim Ferrari itu.