Selain Memimpin Reli Monte Carlo, Sebastien Ogier Jadi Pelanggar Pertama Aturan Hybrid di WRC 2022

Rezki Alif - Jumat, 21 Januari 2022 | 18:16 WIB

Sebastien Ogier melanggar aturan di Reli Monte Carlo (Rezki Alif - )

GridOto.com - Tak hanya memimpin di tiga etape pertama Reli Monte Carlo, Sebastien Ogier juga jadi pembalap pertama yang melanggar aturan di era hybrid Rally1 Kejuaraan Dunia Reli (WRC) 2022.

Pelanggaran ini cukup sepele dan tak seharusnya dilakukan oleh driver berpengalaman seperti Ogier.

Saat seremonial start Reli Monte Carlo tadi malam (20/1/2022), Sebastien Ogier tampak cukup terburu-buru setelah menjalani wawancara.

Karena terburu-buru akibat wawancara yang lama, pembalap Toyota Gazoo Racing ini melakukan kesalahan dengan tidak menunggu unit elektrik mobilnya menyala lagi.

Ogier langsung melaju dari area seremonial ke titik start dengan hanya menggunakan mesin pembakaran internal (ICE) Yaris GR Rally1 yang dikendarainya.

"Karena wawancara yang lama, kru mematikan sistem HEV di mobil. Wawancara yang panjang mengakibatkan kru terlambat dari start," demikian pengumuman resmi dari race stewards, dilansir GridOto.com dari Dirtfish.

Padahal Ogier seharusnya memakai motor listriknya untuk melaju di area seremonial hingga titik start.

Direktur Teknis Toyota, Tom Fowler sampai turun tangan dan memberikan klarifikasi ke race stewards soal masalah ini.

"Ketika Ogier mencoba menyalakan mobil, unit hybrid belum siap. Proses start untuk hybrid dapat memakan waktu hingga satu menit dan karena mereka sudah memasuki waktu penghubung, keputusan diambil untuk menghidupkan mesin pembakaran internal untuk membersihkan TC0," sambungnya.

Baca Juga: Terguling Hingga Jatuh ke Tebing, Adrien Fourmaux Jadi Pembalap Pertama yang Crash di WRC 2022

"Tom Fowler mengkonfirmasi bahwa proses start-up untuk unit hybrid dapat memakan waktu hingga satu menit untuk diselesaikan. Para kru benar untuk mematikan sistem di dalam mobil selama wawancara untuk menghemat daya di baterai 12V," jelasnya.

Untungnya kesalahan masih ditolerir karena dilakukan sebelum etape dimulai, jadi juara dunia reli 8 kali ini bebas dari hukuman.