Saran Perawatan Transmisi D-CVT Toyota Avanza dari Bengkel Spesialis

Radityo Herdianto - Jumat, 3 Desember 2021 | 07:00 WIB

Ekterior All New Toyota Avanza (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Toyota Avanza pakai transmisi D-CVT (Dual Mode Continuously Variable Transmission), bagaimana dengan perawatannya?

Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis Worner Matic melihat bahwa transmisi D-CVT Toyota Avanza pada dasarnya merupakan transmisi CVT biasa yang dikembangkan.

Transmisi D-CVT Toyota Avanza terdapat tambahan planetary gear untuk memperluas rasio gigi di kecepatan tinggi.

"Perawatannya serupa dengan transmisi CVT pada umumnya," ungkap Hermas saat ditemui GridOto.com.

"Karena tetap pakai sabuk baja dan pulley set di dalam girboks," tambahnya.

Toyota
Fitur Toyota Safety Sense di Toyota Avanza dan Veloz terbaru

Baca Juga: Toyota Avanza dan Mitsubishi Xpander Pakai CVT, Tapi Ini Bedanya

Yang terpenting adalah penyesuaian terhadap gaya berkendara agar tidak agresif.

"Umur girboks transmisi D-CVT bisa lebih pendek kalau sering dipakai ngebut atau akselerasi mengentak," tutur Hermas.

Sebab, ada beban pressure berlebih pada sabuk baja dan pulley set dari entakan penyaluran torsi dan tenaga mesin secara tiba-tiba.

Penyesuaian gaya berkendara juga harus diikuti dengan medan jalan yang dilalui.

Menurut Hermas, transmisi D-CVT pada dasarnya dirancang untuk penggunaan dalam kota dengan kontur jalan landai.

"Kembali lagi ketahanan pulley set dan sabuk baja bukan dirancang untuk menahan beban torsi berlebih saat melewati tanjakan," terangnya.

Radityo Herdianto / GridOto.com
Transmisi D-CVT yang Dipakai di Toyota Avanza dan Toyota Veloz

Baca Juga: Canggih, Ini Jenis Transmisi CVT yang Dipakai Toyota Avanza Baru

Hal ini juga didukung dengan menghindari membawa muatan berlebih di dalam mobil.

Sehingga tidak ada beban tambahan ke girboks transmisi D-CVT selama perjalanan.

Yang terakhir dan yang terpenting adalah melakukan penggantian oli transmisi D-CVT secara berkala dan tepat waktu.

"Ganti oli transmisi D-CVT sebaiknya setiap 30.000 km maksimal," saran Hermas.

"Terutama yang sering kena macet, karena beban kerja transmisi dalam kondisi stop and go bisa dua kali lipat lebih besar dari jarak yang ditempuh," terusnya.