Berbeda dengan Fabio Quartararo, Lin Jarvis Merasa Gelar Jorge Lorenzo di MotoGP 2015 Enggak Nikmat

Rezki Alif - Jumat, 29 Oktober 2021 | 16:35 WIB

Jorge Lorenzo meraih gelar MotoGP 2015, Yamaha butuh 6 tahun sampai Fabio Quartararo juara di 2021 (Rezki Alif - )

6

GridOto.com - Setelah terakhir dengan Jorge Lorenzo di 2015, akhirnya Yamaha bisa kembali berpesta dengan gelar juara yang diraih Fabio Quartararo di MotoGP 2021.

Bos Yamaha, Lin Jarvis, mengaku gelar yang diraih dengan Fabio Quartararo benar-benar terasa menyenangkan bagi timnya.

Meskipun sama-sama meraih gelar, Lin Jarvis merasa jauh lebih senang dengan gelar tahun ini jika dibandingkan 2015 silam.

Jarvis mengakui bahwa gelar 2015 tidak bisa dinikmati dengan sempurna oleh timnya, padahal kala itu Yamaha mendapat Triple Crown.

Semua itu gara-gara kontroversi yang terjadi dalam perebutan gelar tahun itu.

"Saat itu kami menutup kejuaraan dengan Lorenzo dan Rossi di posisi 2 teratas, tapi kala itu sangat rumit," ungkap Jarvis dilansir GridOto.com dari Motosan.es.

Tentunya semua fans MotoGP ingat dengan pertarungan ketat Jorge Lorenzo dan Valentino Rossi, dengan adanya Marc Marquez yang memanaskan situasi kala itu.

"Kami tak bisa menikmati hasil itu karena kontroversi yang terjadi," jelasnya.

Baca Juga: Bisa Kunci Gelar Juara Dunia MotoGP 2021, Bos Tim Yamaha Sebut Fabio Quartararo Bakal Jadi Rival Berat Marc Marquez

Yang terjadi pada Sepang Clash 2015 membuat garasi Yamaha bergejolak kala itu.

Dan saat Lorenzo mengamankan gelar juara MotoGP 2015 di Valencia, tak semua orang Yamaha senang.

Kubu Lorenzo pastinya bisa berpesta, tapi di sisi lain kubu Valentino Rossi tidak.

Lin Jarvis sebagai bos-pun merasakan posisi yang sulit meskipun timnya sukses mendominasi MotoGP 2015 dan meraih Triple Crown.

Sedangkan dengan raihan gelar Quartararo, Yamaha bisa lebih gembira meskipun gelar konstruktor dan tim terbaik belum tentu jatuh ke tangan.

"Gelar ini rasanya nikmat. Butuh 6 tahun lamanya. Membutuhkan banyak energi dan usaha untuk mencapai titik ini," sambungnya.

"Ini seperti memasak, kadang kau harus memasak agak lama, tapi masakannya lebih enak. Dia pantas mendapat kesuksesan. Hal yang sama dirasakan semua mekanik Yamaha dan tim. Ini perasaan yag bagus," tegas Jarvis.