Bukan Jalan Belum Jadi Apalagi Sawah Baru Dibajak, Ini Nama dan Fungsi Jalur Tanah Menanjak yang Sering Ada di Tol

Naufal Shafly - Sabtu, 17 Juli 2021 | 13:05 WIB

Ilustrasi jalur penyelamat (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Saat melintas di jalan tol, khususnya di ruas yang memiliki kontur berbukit, sobat pasti pernah melihat jalur tanah menanjak seperti pada foto di atas.

Sebagaian masyarakat pasti hanya pernah melihatnya, tapi belum tahu apa sih nama jalur tersebut? dan apa fungsinya?

Buat sobat yang belum tahu, jalur tersebut adalah emergency safety area atau jalur penyelemat.

Mengutip website bpjt.pu.go.id, fungsi jalur penyelamat adalah sebagai peredam laju kendaraan, baik kecil maupun besar.

Jalur penyelamat memiliki kontur yang sengaja dibuat kasar dan bergelombang, dengan tujuan dapat menjebak atau mengunci laju kendaraan saat terjadi masalah rem yang blong.

Beberapa waktu lalu, GridOto.com pernah berbincang dengan pakar keselamatan berkendara dari Jakarta Defensive Driving Consulting, Jusri Pulubuhu, perihal jalur penyelamat.

Menurut Jusri, fakta di lapangan, jalur penyelamat masih sulit dijumpai di jalanan Indonesia.

Kalaupun ada, kualitasnya tidak sesuai standar dan justru membahayakan.

Baca Juga: Cegah Kecelakaan Akibat Rem Blong di Puncak, Polisi Pasang Ini di Area Jalur Penyelamat

"Jalur emergency atau jalur penyelamat yang dipergunakan untuk rem blong, sayangnya di Indonesia tidak di semua jalan menurun ada," kata Jusri saat ditemui GridOto.com beberapa waktu lalu.

"Seperti di jalur Cipularang, itu hanya ada sekitar satu atau dua. Bahkan ada yang sudah dibeton, jadi kalau orang masuk situ malah tambah fatal," ujarnya.

Jusri pun menjelaskan bagaimana rupa jalur penyelamat yang sesuai dengan standar, sehingga aman untuk dipakai saat keadaan darurat rem blong.

Tribunnewsbogor.com
Ilustrasi jalur penyelamat

"Persyaratannya, jalur darurat itu harus berupa gravel bed (bebatuan kecil), atau sand (pasir), supaya dia bisa meredam objek yang melaju kencang, supaya (roda) tenggelam," ucapnya.

"Bukan malah dikasih benda-benda seperti besi, beton dan lain-lain," tambahnya.

Ia juga menyayangkan banyaknya jalur penyelamat yang tidak terawat, sehingga malah menambah bahaya bagi pengguna yang memakainya.

"Kalau yang di Indonesia coba lihat, permukaannya keras, pasirnya sudah padat, kalau keras begitu kan malah jadi papan untuk jumping. Begitu masuk, terbang itu mobil," jelasnya.

Ia juga menyarankan, pihak terkait untuk melakukan pemugaran untuk jalur penyelamatkarena itu menyangkut keselamatan pengguna jalan.

"Harusnya jalur itu dikerok, dibugarin, seperti yang ada di sirkuit," tutup Jusri.