GridOto.com - Salah satu yang terdampak ekonomi dari pandemi Covid-19 di Indonesia adalah industri komponen pendukung otomotif, yakni penjualan ban mobil.
Ketika kondisi ekonomi sedang sulit, sebagian orang memilih untuk tidak melakukan penggantian ban mobil.
Belum lagi kemarin ada larangan mudik lebaran 2021, mobil tidak dipakai untuk perjalanan jauh.
Mau tidak mau, bengkel penjual ban harus menyusun strategi baru, salah satunya lewat e-commerce.
Baca Juga: Baut Knalpot Hilang, Mekanik Toko Ban Malah Dihajar Pemilik Motor
Jonny, pemilik bengkel ban Pitstop di Karawaci, Tangerang, mengatakan penjualan ban di masa pandemi sangat terbantu dengan adanya e-commerce.
"Kami sebenarnya sudah ada jualan online juga dari tiga tahun yang lalu," ujar Jonny saat dihubungi GridOto.com, Selasa (18/5/2021).
Jonny pun mengatakan kalau penjualan lewat lapak daring di kala pandemi jauh lebih tinggi dibanding saat normal.
Apalagi, lanjutnya, kemarin tidak bisa mudik jadi banyak yang di rumah saja dan beli lewat online.
Baca Juga: Unik, Begini Cara Promo Toko Ban Proban kepada Pelanggan Setianya
"Tapi di masa pandemi seperti ini penjualan dari e-commerce lebih banyak, bahkan sampai 60 persen," sebutnya.
Saat ini, 90 persen pembeli ban mobil di tokonya mencari harga dahulu lewat aplikasi.
Jika dirasa harganya sudah pas, baru konsumen datang ke toko untuk membelinya.
"Kalau lewat e-commerce enak, kami juga bisa kirim ke seluruh Indonesia," tuturnya.
Baca Juga: Seberapa Penting Pakai Cairan Anti Bocor di Ban Tubeless? Begini Kata Pabrikan Ban
“Kami pernah kirim sampai ke Papua, kalau dipikir di sana pasti ada yang jual ban ya, bingung juga," jelas Jonny.
Selain itu, alasan mengapa pembeli ban lebih memilih lewat e-commerce karena terdapat keuntungan tersendiri.
"Dari pengalaman saya, banyak yang lewat e-commerce sekarang karena mereka pada memanfaatkan cicilan dan cashback yang disediakan pada aplikasi,” tutupnya.