Berkendara di Bulan Puasa Penuh Tantangan, Dokter Berikan Saran Agar Tetap Prima Saat di Jalan

Wisnu Andebar - Kamis, 29 April 2021 | 17:00 WIB

Ilustrasi berkendara (Wisnu Andebar - )

GridOto.com - Berkendara saat puasa memang memiliki tantangan tersendiri, selain harus menahan lapar dan dahaga, pengendara juga kerap dihampiri rasa kantuk.

Biasanya kantuk disebabkan siklus tidur yang berubah, karena harus bangun lebih pagi untuk santap sahur selama bulan Ramadhan.

Untuk itu, pengendara dianjurkan tidur lebih awal saat puasa agar aktivitas berkendara keesokan harinya tidak dihantui kantuk yang berlebih.

"Tidur jangan terlalu malam, agak lebih diawalkan kalau bisa. Walaupun menurut saya tidur yang baik itu bukan soal berapa lamanya tapi kualitasnya," kata dr Aviandy Sukarto yang membuka praktik di Klinik dr Sukarto Cibinong, Bogor, Jawa Barat.

Baca Juga: Menjemur Kendaraan di Terik Matahari Bisa Membunuh Virus Corona? Begini Penjelasan Dokter

"Namun, usahakan tidur yang cukup, yakni mulai empat sampai delapan jam. Jadi di bawah jam 12 malam sebaiknya sudah tidur dan bangun jam empat pagi untuk sahur," sambung dokter pecinta Harley-Davidson kepada GridOto.com belum lama ini.

Selain memerhatikan pola tidur yang cukup, dokter yang akrab dipangil Kang Dondy ini menyarankan untuk memerhatikan asupan air putih.

"Karena tubuh sebagian besar terdiri dari cairan, maka saat puasa perlu disikapi dengan baik supaya tidak mudah dehidrasi, mengingat sekitar 12 jam tidak mendapat input cairan," ujarnya.

Ia menganjurkan, pada saat buka puasa hingga sahur, cairan yang harus masuk ke tubuh paling tidak sekitar 2 sampai 2,5 liter air putih.