Kisah Valentino Rossi Kalah 'Sejengkal' di MotoGP Portugal Sampai Disebut Pembalap Pendendam

Rezki Alif Pambudi - Jumat, 20 November 2020 | 16:53 WIB

Toni Elias kalahkan Valentino Rossi dengan selisih 0,002 detik di MotoGP Portugal 2006 (Rezki Alif Pambudi - )

Jika saja di Portugal tidak dilewati Elias di detik-detik akhir, bisa saja ceritanya jadi berbeda.

Nah, hal itulah yang dianggap Elias bahwa Rossi tidak pernah memaafkannya.

"Memenangkan balapan MotoGP sangat penting. Tapi menang lebih berharga karena melawan karakter yang kulawan, Valentino Rossi. Itu memori hebat yang selalu kuingat dalam hatiku," ungkap Elias dilansir GridOto.com dari Corsedimoto.

"Di juga masih mengingatnya, dia masih belum memaafkanku. Kubilang semuanya sudah selesai, saat ini waktunya jadi teman. Tapi tidak mungkin, dia orang yang sangat kompetitif, dia memaku peristiwa itu di hatinya dan dia takkan pernah memaafkanku," jelas Elias.

Meski begitu, Elias mengaku sangat menghormati sosok Rossi.

Baca Juga: Tim Haas Akan Diperkuat Mick Schumacher dan Nikita Mazepin, Apa Risiko dan Kelebihannya?

"Sikapnya berbeda denganku, aku menang saat itu tapi bagiku dia adalah pembalap terbaik," lanjut Elias.

Beberapa hari setelahnya, Rossi ternyata menanggapi pernyataan Elias dalam sebuah wawancara.

Pada tahun yang sama, seri sebelum-sebelumnya tepanya di Jerez, Elias juga sempat terlibat insiden dengan Rossi. 

"Aku tak marah dengannya karena kalah di Portugal," kata Rossi dilansir GridOto.com dari Tuttomotoriweb.com.

"Tapi saat jatuh yang disebabkannya di Jerez," jelas Rossi.

Di Jerez 2006, Rossi dijatuhkan Elias yang bisa finis ke-4.

Baca Juga: Bakal Jadi Seri Terakhirnya Bersama Ducati, Ini Target Andrea Dovizioso di MotoGP Portugal 2020

"Saat itu balapan pembuka musim itu dan aku langsung terjatuh di tikungan pertama. Aku memaafkannya pada awalnya, tapi tidak setelahnya," kata Rossi sambil tertawa.

Di Jerez 2006, Rossi sudah menerima maaf dari Elias setelah balapan.

Elias sendiri juga bukannya sentimen ke Rossi, bahkan mengakui mengagumi The Doctor yang dianggapnya pembalap terhebat.