Mobil Muatan Berlebih dengan Tekanan Angin Kencang, Apa Berbahaya?

Ryan Fasha - Rabu, 4 November 2020 | 14:00 WIB

Ilustrasi. Cek Tekanan Angin Ban Mobil (Ryan Fasha - )

GridOto.com - Mobil mengangkut muatan melebihi batas daya angkut atau overload kerap terjadi.

Bukan cuma barang saja, jumlah penumpang yang melebihi kapasitas juga bisa masuk kategori muatan berlebih.

Ketika membawa muatan berlebih, sebagian pengemudi mengakalinya dengan mengisi tekanan angin di atas ukuran standar atau rekomendasi pabrik.

Apakah dampak memberikan tekanan angin di atas standar di mobil muatan berlebih?

Gridoto.com langsung bertanya ke Bambang Supriyadi, Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM).

istimewa
Tanda bulatan pada ban mobil

Baca Juga: Ban Botak Masih Dipakai Saat Musim Hujan, Ini Bahaya yang Mengintai

"Untuk tekanan angin yang dilebihkan itu tidak akan bermasalah saat mobil overload," buka Bambang Supriyadi.

"Ini karena tekanan angin yang dilebihkan diharapkan bisa membantu menopang bobot mobil secara overload," sebutnya.

Namun, Bambang mengingatkan bahwa idealnya penambahan tekanan angin ban mobil sekitar 10% dari rekomendasi pabrikan.

Sebagai contoh untuk Daihatsu Xenia atau Grand Max tekanan angin standar di roda depan 32 psi bisa ditambahkan 4-5 psi menjadi 36-37 Psi.

Texas Tire Sales
Gambaran tekanan angin pada ban motor, pada contoh paling kanan atau over inflated atau terlalu tinggi tekanan bannya menyebabkan tapak ban yang menyentuh ke aspal atau jalanan jadi lebih sedikit

Baca Juga: Efek Mobil Pakai Ban Profil Terlalu Tipis untuk Pemakaian Harian

Yang berbahaya, masih menurut Bambang, adalah mobil overload dengan ban mobil yang kurangan angin.

Pasalnya, ban yang kempis akan mendapatkan friksi atau gesekan dengan aspal berlebih sehingga menghasilkan panas.

Tekanan yang kurang ini juga bisa membuat ban menjadi pecah saat mobil menghantam lubang di jalan.

"Sebaiknya kalau mobil digunakan untuk membawa beban berat tekanan angin selalu dijaga jangan sampai berkurang," tutupnya.