Street Manners: Musim Hujan Tekanan Angin Ban Harus Dikurangi, Mitos atau Fakta?

Naufal Shafly - Jumat, 25 September 2020 | 16:20 WIB

Sepeda motor melibas jalanan basah di musim hujan (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Memaskui musim hujan seperti saat ini, pengguna jalan khususnya pengendara roda dua harus ekstra hati-hati.

Sebab hujan membuat jalanan menjadi basah, dan hal tersebut dapat menyebabkan traksi ban berkurang.

Dalam kondisi seperti ini, ada salah satu opini yang berkembang di masyarakat.

Opini yang dimaksud adalah tekanan angin pada ban motor harus sedikit dikurangi saat hujan, agar tapak ban lebih 'menggigit' di aspal yang basah.

Baca Juga: Street Manners: Berkendara Bawa Payung? Sudah Enggak Efektif Tetap Basah, Bonusnya Bisa Kecelakaan Juga

Lantas, apakah anggapan tersebut benar adanya?

Menanggapi hal itu, Bintarto Agung, selaku Presiden Direktur Indonesia Defensive Driving Consulting (IDDC) coba membantahnya.

Menurutnya, tekanan angin ban harus tetap sesuai dengan spesifikasi ban dan motor itu sendiri.

"Itu tercatat pada manual book motor, atau tertera pada 'tire placard', dan stiker yang tertempel pada rangka motor," kata Bintarto kepada GridOto.com beberapa waktu lalu.

"Jadi tidak benar mitos yang mengatakan saat musim hujan atau berkendara di jalan basah harus mengurangi tekanan angin," sambungnya.

Baca Juga: Street Manners: Hindari Kebiasaan Konyol Berkendara 'Nyeker' Saat Hujan, Sepatu Bisa Diganti, Kaki Enggak Ada Cadangannya!

Lebih lanjut, ia menjelaskan kemampuan traksi ban di jalan yang basah bergantung pada kedalaman alur ban dan kembangan ban itu sendiri.

"Yang dapat menyebabkan ban tidak mampu untuk mengeluarkan air dari alurnya adalah kedalaman alur atau kembang ban sudah melebihi waktu pakai. Lalu bisa juga karena tread wear dan kompon ban," tutupnya.

Jadi sudah jelas ya sob, kuncinya ada di alur ban dan bukan karena tekanan angin pada ban tersebut!