Pirelli Ungkap Penyebab Insiden Pecah Ban di Balapan F1 Inggris 2020

Nur Pramudito - Rabu, 5 Agustus 2020 | 13:25 WIB

Bukan serpihan bekas kecelakaan, Pirelli selaku pemasok ban mengunkap penyebab insiden pecah ban di balapan F1 Inggris 2020 (Nur Pramudito - )

Gridoto.com - Pemasok ban resmi F1, Pirelli mengungkap penyebab utama dari permasalahan ban di F1 Inggris 2020 adalah waktu pakai kepada ban yang sangat lama.

Tidak hanya itu, kecepatan yang dimiliki oleh mobil F1 tahun ini juga ikut mempengaruhi.

Pada F1 Inggris 2020 Minggu lalu, dua Mercedes, Lewis Hamilton dan Valtteri Bottas, serta pembalap McLaren Carlos Sainz, semuanya mengalami pecah ban depan kiri.

Valtteri Bottas adalah yang pertama mengalami pecah ban, tepatnya pada lap 50, selanjutnya terjadi pada Carlos Sainz dan Lewis Hamilton.

Baca Juga: Seri F1 Emilia Romagna di Sirkuit Imola Akan Pakai Format Baru, Cuma Ada 1 Sesi Latihan

Sementara Valtteri Bottas dan Carlos Sainz dipaksa untuk mengalah dan keluar dari perolehan poin, sedangkan Hamilton sangat berhasil menyelesaikan balapan F1 Inggris 2020.

Sebelumnya, pihak Pirelli mensinyalir salah satu penyebab permasalahan bannya karena serpihan bekas kecelakaan berada di lintasan.

Tapi, saat ini permasalahan sebenarnya telah didapati oleh Pirelli.

Pirelli menyebut alasan utama dari permasalahan ban itu adalah serangkaian kondisi balapan tiap individu yang menyebabkan pemakaian yang sangat lama dari ban set kedua.

Baca Juga: Bos Tim Mercedes Tuding Serpihan Karbon Jadi Biang Keladi Drama Pecah Ban di F1 Inggris

"Hampir setiap tim memajukan rencana mereka untuk pitstop ketika Safety Car dikeluarkan untuk kedua kalinya," kata pernyataan dari pihak Pirelli dilansir GridOto.com dari Crash.

"Hal itu berarti para pembalap melakukan sekitar 40 putaran atau lebih dari tiga perempat jarak balapan yang sebanyak 52 lap dengan satu set ban saja," lanjut penyataan tersebu.

"Dikombinasikan dengan peningkatan kecepatan mobil musim 2020 (posisi pole 1,2 detik lebih cepat dibandingkan 2019), ini membuat lap terakhir F1 Inggris sangat berat," tutup penyataan dari Pirelli.