Benarkah Indonesia Bakal Jadi Produsen Baterai Listrik Terbesar? Ini Kata Kemenperin

M. Adam Samudra - Rabu, 29 Juli 2020 | 10:13 WIB

Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika. (M. Adam Samudra - )

GridOto.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong investasi di sektor industri pengembangan baterai untuk kendaraan listrik.

Hal itu disampaikan Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin, Putu Juli Ardika.

“Teknologi baterai untuk kendaraan listrik merupakan kunci utama bagi Indonesia untuk menjadi pemain utama di sektor electric vehicle yang ramah lingkungan," kata Putu melalui keterangan resminya, Rabu (29/7/2020).

Menurut dia, investasi dalam pengembangan baterai kendaran listrik menjadi sebuah hal yang perlu didukung.

Baca Juga: Ramai Soal Struk Bisa Baca Batas Kecepatan dan Denda Tilang, Begini Kata Astra Infra

Bahkan lanjut Putu, Indonesia memiliki ketersediaan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan guna menciptakan baterai kendaraan listrik.

“Untuk memproduksi baterai kendaraan listrik, dibutuhkan bahan baku yang jumlahnya mencukupi di Indonesia, seperti nikel dan kobalt. Selain itu, industri kendaraan listrik juga mulai berkembang dan memiliki fondasi pasar di dalam negeri hingga potensi ekspor,” ungkapnya.

Untuk sektor refinery bahan baku baterai kendaraan listrik, Putu mengemukakan, Kemenperin telah menerima berbagai komitmen investasi.

Di Morowali, Sulawesi Tengah misalnya, PT QMB New Energy Minerals telah berinvestasi sebesar 700 juta dolar Amerika Serikat atau sekitar Rp 10,2 triliun.

Selain itu, PT Halmahera Persada Lygend juga mengklaim telah menggelontorkan dananya sebesar Rp 14,8 triliun di Halmahera, Maluku Utara.

Baca Juga: Cuma Karena Kebiasaan Sepele Ini, Fuel Pump Mobil Bisa Rusak Lho

Selanjutnya, untuk produksi baterai cell lithium ion, terdapat investasi sebesar Rp 207,5 miliar yang dikucurkan oleh PT International Chemical Industry.

Bahkan direncanakan, perusahaan ini akan memproduksi sebanyak 25 juta buah baterai cell lithium ion yang setara dengan 256 MWh per tahun.

“PT International Chemical Industry akan mulai masuk tahap pra-produksi komersial pada akhir tahun 2020 dan mulai masuk tahap produksi komersial di tahun 2021,” imbuhnya.