Outlet Pengisian Nitrogen Berbasis Digital Ini Targetkan 1.000 Outlet di Jawa dan Sumatera Sepanjang Tahun 2020

Wisnu Andebar - Sabtu, 25 Juli 2020 | 16:13 WIB

Ilustrasi mengisi nitrogen di ban motor (Wisnu Andebar - )

GridOto.com - Outlet nitrogen berbasis digital, My Nitro resmi diperkenalkan pada hari ini, Sabtu (25/7/2020).

Saat ini My Nitro memiliki total 13 outlet dan berencana akan menambah 1.000 outlet di sepanjang tahun ini dengan persebaran di Pulau Jawa dan Sumatera.

Alat pengisian nitrogen berbasis digital dengan keunggulan sistem pembayaran cashless (non-tunai) ini bisa dijumpai di minimarket.

"Tahun ini 1.000 lokasi, setelah alat ini jadi banyak investor yang merapat," ujar Muchlis selaku Founder dan CEO My Nitro saat ditemui di Depok, Jawa Barat, Sabtu (25/7/2020).

Baca Juga: Isi Nitrogen Kini Bisa Transaksi Non-Tunai, Segini Harganya

"Saat ini kami melakukan kerja sama dengan Alfa Group, menurut kami itu pasar yang besar, di Indonesia Alfa Group punya 15.500 lokasi, sedangkan SPBU hanya 7 ribuan, artinya dua kali lipat. Orang akan mudah mencari Alfa ketimbang SPBU," ucapnya.

"Makanya kami mau memanfaatkan peluang itu karena My Nitro memiliki desain yang lebih kompak, efisien, jadi enggak perlu ruang yang besar, di Alfa pun bisa," sambung Muchlis.

Wisnu/GridOto.com
Outlet My Nitro di Depok, Jawa Barat

Ia menjelaskan, untuk tahap awal dalam dua bulan ke depan My Nitro akan membuka 122 outlet di Jabodetabek.

Namun, karena adanya pandemi Covid-19, progres pembukaan outlet di tahap awal ini sedikit mengalami gangguan.

Baca Juga: Awas! Ini Efek Negatif Mencampur Angin Biasa dan Nitrogen di Ban Motor

"Memang kami terkendalanya covid-19, pada saat kami survei lokasi, baru 70 lokasi dari 120 lokasi, makanya ada pending," terangnya lagi.

Lebih lanjut ia menambahkan, target 1.000 outlet itu seluruhnya akan berlokasi di Alfa Group.

"Sementara 1.000 itu di Alfa, kami enggak menghindari SPBU sebenarnya, tapi pasar di sana sudah cukup masif," sebut Muchlis.

"Total SPBU di Indonesia kurang lebih ada 7.000-an, tapi 40 persen sudah diisi (kompetitor). Memang 60 persen belum diisi, tapi lokasi tidak strategis," pungkasnya.