GridOto.com - Pintu perlintasan kereta api di Jalan KH Mas Mansyur, Tanah Abang, Jakarta Pusat, terlihat mengalami kerusakan yang parah.
Para pengendara baik mobil atau motor kerap terganggu oleh guncangan yang keras ketika melewati perlintasan rel kereta yang dibiarkan tanpa perbaikan.
Dilansir dari Wartakotalive.com, di lokasi kerusakan jalan ini memicu kemacetan karena kendaraan harus mengurangi kecepatan.
Bahkan tak jarang ada pengendara motor yang jatuh terpelesat ketika melintasi rel kereta api saat hujan.
Baca Juga: Street Manners: Etika Membawa Barang di Motor Yang Sering Diabaikan
Warga berharap PT KAI segera memperbaiki jalan tersebut untuk menghindari jatuhnya korban semakin bertambah.
Melewati perlintasan kereta api memang tidak sama saat melewati jalan biasa, harus ekstra hati-hati dan memperhatikan keadaan sekitar.
Lalu bagaimana cara aman untuk meminimalisir kemungkinan kecelakaan?
Adrianto Sugiarto Wiyono, Dosen Transportasi Politeknik APP Jakarta yang juga Senior Instructor Indonesia Defensive Driving Centre (IDDC) menjelaskan cara aman saat melewati perlintasan kereta api.
"Yang perlu dipahami dari awal adalah kereta api tidak bisa berhenti dengan mudah karena kecepatannya yang tinggi,” ujar Adrianto kepada GridOto.com beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Perlukah Untuk Tetap Menggunakan Masker Saat Berada di Dalam Mobil? Ini Jawabannya
Yang paling penting, menurut Adrianto adalah selalu waspada dan mengikuti rambu dan peraturan yang terdapat di lokasi tersebut, apalagi jika perlintasan tidak dilengkapi palang pintu dan kondisi jalan yang juga tidak mulus.
Jangan pernah mencoba untuk menerobos palang pintu perlintasan kereta.
“Selama melintas tetap waspada kanan dan kiri, tengok kanan dan kiri sampai lepas dari rel kereta api,” tambahnya.
Tidak hanya itu, ia juga mengatakan agar pengemudi selalu menjaga jarak dan kecepatan ketika melewati perlintasan kereta.
Baca Juga: Enggak Sengaja Kejebak di Jalan Tanah yang Licin, Ini Tipsnya Biar Mobil Tetap Bisa Jalan
"Gunakan kecepatan yang cukup untuk mengurangi risiko terhenti di atas rel,” terangnya.
Pengendara juga harus menjaga jarak dengan kendaraan yang berada di depannya terutama saat terjadi kemacetan, hal ini bertujuan untuk memberi ruang manuver dan menghindari kendaraan terjebak di tengah perlintasan rel.
Adrianto juga mengingatkan agar jangan mudah terprovokasi untuk maju lebih rapat jika diklakson hanya karena kendaraan belakang merasa kita terlalu lambat.