Ingin Mesin Mobil Hemat Bahan Bakar? 3 Aspek Ini Wajib Diperhatikan

Dylan Andika - Senin, 6 Juli 2020 | 19:00 WIB

Indikator bahan bakar Toyota Fortuner Diesel (Dylan Andika - )

Namun, pastikan sisi yang ditiup tidak terbalik, karena hal tersebut justru dapat mendorong kotoran masuk ke dalam filter dan menyumbatnya.

Pradana/GridOto.com
Tulisan rekomendasi oktan bensin minimal yang ada di belakang salah satu kendaraan LCGC, Toyota Calya.

(Baca Juga: Ingin Hemat Bahan Bakar? Ubah Perilaku Mengemudi dengan Cara Berikut)

2. Bahan bakar

Penggunaan BBM dengan kadar oktan maupun setana yang sesuai dengan rekomendasi pabrikan (tidak terlalu rendah ataupun terlalu tinggi) akan membuat kinerja mesin menjadi optimal.

Ketika mobil berakselerasi, mesin tidak perlu membakar lebih banyak bahan bakar untuk menghasilkan tenaga yang besar, dan kita pun juga tidak perlu menginjak pedal gas dalam-dalam.

Hal ini akan berdampak signifikan dalam mengurangi konsumsi bahan bakar, serta menghasilkan emisi gas buang yang lebih baik.

Automotive Engines: Theory and Servicing
Busi mobil yang mengalami penumpukan karbon serta keausan pada bagian elektrodanya

(Baca Juga: Mobil Diesel Mengonsumsi BBM Berkualitas Rendah, Ini yang Akan Terjadi)

3. Pengapian

Proses pembakaran dalam mesin tentu tidak lepas dari pengapian oleh busi.

Seiring waktu dan pemakaian, komponen busi dapat mengalami keausan (memendeknya elektroda busi) serta tertutup oleh tumpukan karbon dari sisa pembakaran.

Akibatnya, busi tidak dapat menghasilkan percikan api dengan sempurna setiap saat dan proses pembakaran pun menjadi tidak sempurna.

Bukan hanya memperburuk konsumsi bahan bakar, busi yang bermasalah juga dapat mempengaruhi performa mesin serta menimbulkan fenomena “ngelitik” atau knocking.