Tak Mau Tertekan, Anak Michael Schumacher Sempat Gonta-ganti Nama Saat Ikut Balapan

Rezki Alif Pambudi - Minggu, 28 Juni 2020 | 14:25 WIB

Mick Schumacher pertama tes mobil F1 Ferrari (Rezki Alif Pambudi - )

GridOto.com - Nama besar keluarga kadang bisa menjadi tekanan bagi seseorang yang ingin berjuang meraih kesuksesan.

Hal itulah yang dirasakan oleh Mick Schumacher, putra juara dunia 7 kali sekaligus pembalap terbaik sepanjang masa di Formula 1 Michael Schumacher.

Mick Schumacher kini balapan di Formula 2 membela tim Prema, dan menjadi anggota akademi pembalap Ferrari, tempat sang ayah meraih sukses besar.

Sejak kecil, Mick memang ingin menjadi pembalap profesional mengikuti sang ayah.

Baca Juga: Satu Tim dengan Valentino Rossi, Franco Morbidelli Merinding

"Aku menyadari ingin jadi pembalap F1, seorang juara," ungkap Mick Schumacher dilansir GridOto.com dari Mirror.co.uk

"Aku ikut gokart ketika 3 tahun, mungkin belum gokart beneran sih waktu itu, lalu ikut kejurnas di usia 8 tahun. Lalu aku 11, lalu 12, dan aku tahu bahwa aku ingin menjadi profesional," jelasnya.

Tapi kadang nama ayahnya terlalu besar dan bisa jadi bumerang bagi karier juniornya.

Itulah mengapa Mick berkali-kali menyamarkan nama 'Schumacher' yang identik dengan legenda Formula 1 itu.

Saat balapan gokart, Mick memakai nama 'Mick Betsch', nama kecil ibunya, agar tak terlalu jadi sorotan.

"Aku memakai beberapa nama agar tetap tidak terlihat, bisa berkembang tanpa harus disorot sebagai 'anaknya ayah'. Tapi jujur, sebenarnya aku tak pernah merasakan tekanan dengan membawa nama keluarga untuk melakukan seperti yang ayahku lakukan," ungkap Mick.

Baca Juga: Lewis Hamilton Ingin Ada Balapan F1 di Benua Afrika

Mick sendiri mengaku sangat dekat dengan ayahnya.

Sebagai ayah, bukan sebagai juara dunia F1.

"Orang melihat berita soal bagian terkenal ayahku, aku paham. Maksudku, dia meraih 5 gelar berturut-turut di kejuaraan F1, saat aku lahir, itu hebat kan?" sambungnya.

"Tapi aku tak pernah memandangnya cuma karena dia adalah pembalap terhebat di dunia. Dia itu ayahku, selalu begitu. Aku tak mengambil pelajaran yang diberikannya karena hadiah. Dia juga menasihatiku agar tetap tenang, jangan terlalu sombong, atau terlalu rendah hati," jelasnya.