Cerita Kesuksesan Kimi Raikkonen yang Malah Membuat Timnya Hampir Bangkrut

Rezki Alif Pambudi - Minggu, 21 Juni 2020 | 21:15 WIB

Kimi Raikkonen menang bersama Lotus di F1 Abu Dhabi 2012 (Rezki Alif Pambudi - )

"Aku pertama kali dengar Raikkonen comeback F1 pada GP Jerman 2011. Saat itu diskusinya dengan Williams, tapi lalu malah jadinya dengan Lotus dan aku langsung melaporkan berita kontraknya," ungkap Kulta dilansir GridOto.com dari Planet F1.

"Mengagumkan melihat bagaimana cepatnya dia beradaptasi saat itu. Di balapan keempat Bahrain 2012, dia finis kedua, lalu menang di Abu Dhabi 4 November, hal itu selalu kuingat," jelasnya.

Bos tim Lotus sampai pusing karena raihan pembalapnya.

"Raikkonen mencetak 390 poin selama 2 tahun. Bos tim Gerard Lopez tidak mengira hasilnya dan dia membayar 50 ribu Euro tiap poin yang membuat tim menuju kebangkrutan," ungkap sang jurnalis.

"Raihan bonus poin itu membuat Raikkonen mendapat uang sampai 19,5 juta Euro," jelasnya.

Baca Juga: Ada Aturan Baru, Pembalap Tak Bisa Lagi Pilih Alokasi Kompon Ban di F1 2020

Kalau sekarang (21/6/2020), uang 19,5 juta Euro setara dengan nilai Rp 310 miliar.

The Iceman memilih meninggalkan Lotus usai musim 2013 berakhir untuk bergabung dengan Ferrari.

Tim Lotus tak bisa membayar gaji dan bonus yang seharusnya diterima Raikkonen, yang membuat sang pembalap kesal dan hengkang.

Lotus kemudian diperkuat oleh duet Pastor Maldonado dan Romain Grosjean dimana hanya mencetak 10 poin di musim setelah ditinggal Raikkonen.