Kalau Balap F1 Jadi Digelar di Sirkuit Mugello Leher Pembalap Bisa Patah, Kok Bisa?

Rezki Alif Pambudi - Minggu, 14 Juni 2020 | 17:05 WIB

Trek lurus sirkuit Mugello sangat panjang (Rezki Alif Pambudi - )

 

GridOto.com - Leher pembalap bisa patah jika balapan F1 di Mugello jadi diadakan di musim 2020 ini, bagaimana bisa?

Seperti yang diketahui, sirkuit Mugello jadi cadangan F1 untuk menggelar balapan.

Mugello kabarnya akan menggelar balapan pada bulan September, menyusul balapan ke-8 di Monza.

Dengan trek lurus panjang yang mencapai 1.141 m dan karakter sirkuit yang cepat, membuat G-Force alias gaya gravitasi yang diterima pembalap akan sangat besar.

Baca Juga: Jorge Martin Konfirmasi Naik ke MotoGP Tahun Depan dengan Ducati, Tinggal Selangkah Lagi

Hal itu diungkap oleh mantan pembalap F1, Mark Webber, yang pernah dua kali mencoba Mugello dengan mobil F1.

Kesempatan itu didapatkannya di 2003 bersama Jaguar lalu di 2012 bersama Red Bull.

"Yang kutahu mungkin leher pembalap akan menekuk sampai 40 derajat," kata Webber dilansir GridOto.com dari Planet F1.

"Tidak ada kepala pembalap yang tak kelelahan di trek itu. Jika mereka balapan di Mugello lehernya akan patah menjadi dua dengan mobil di belakang kepala mereka, benar-benar cepat," jelasnya.

Meski begitu Webber mendukung F1 menggelar balapan di sirkuit yang berada di Tuscany itu.

Baca Juga: Tipis Peluang Fernando Alonso untuk Balap F1 Lagi, Inikah Alasannya?

Pembalap akan latihan mati-matian untuk bisa kuat menahan G-Force di Mugello.

Di MotoGP, Mugello memungkinkan pembalap melaju sekitar 350 km/jam di trek lurusnya.

Mobil F1 juga diprediksi akan bisa mencapai angka itu, makanya trek lurus dan tikungan pertama akan sangat mendebarkan bagi pembalap dengan G-Force yang sangat besar.