Diduga Mudik, 8 Ribu Kendaraan Disuruh Putar Balik di Jalan Tol Jakarta-Cikampek Pada H-3 Lebaran 2020

Muhammad Ermiel Zulfikar - Jumat, 22 Mei 2020 | 21:15 WIB

Ribuan kendaraan yang terindikasi mudik dikeluarkan ke Gerbang Tol terdekat di check point Km 31 Cikarang Barat Jalan Tol Jakarta - Cikampek untuk kembali ke Jakarta. (Muhammad Ermiel Zulfikar - )

GridOto.com - Sebanyak 8.013 kendaraan yang diduga mudik dialihkan ke Gerbang Tol (GT) terdekat di Jalan Tol Jakarta-Cikampek pada H-3 Lebaran 2020, atau tepatnya pada Kamis (21/5) kemarin.

Terjadi lonjakan yang cukup besar, jika dibandingkan dengan H-4 Lebaran 2020 atau hari sebelumnya yang tercatat sebanyak 4.003 kendaraan.

Angka tersebut merupakan hasil pencatatan dari pemeriksaan yang dilakukan PT Jasa Marga (Persero) Tbk bersama pihak Kepolisian dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di check point Km 31 Cikarang Barat.

Baca Juga: Hendak Mudik, Ribuan Kendaraan Disuruh Putar Balik oleh Polisi dan Jasa Marga di Tol Jakarta Cikampek 

"Dari total 8.013 kendaraan yang dialihkan tersebut, sebanyak 7.732 adalah kendaraan pribadi dan 281 merupakan kendaraan angkutan penumpang," ujar Widiyatmiko Nursejati, selaku General Manager Representatif Office 1 Jasamarga Transjawa Tollroad dalam keterangan resminya, Jumat (22/5/2020).

"Lonjakan jumlah kendaraan yang dikeluarkan ini menimbulkan kepadatan menjelang lokasi check point Pengendalian Transportasi di Km 31 Cikarang Barat pada Jalan Tol Jakarta-Cikampek," tambahnya.

Widiyatmoko menjelaskan, melonjaknya jumlah kendaraan yang dikeluarkan ini bukan berarti mencerminkan adanya peningkatan lalu lintas yang meninggalkan Jakarta.

Namun lebih kepada upaya diperketatnya pengawasan kendaraan keluar area Jabotabek dari para petugas yang berjaga di lokasi check poin tersebut.

Baca Juga: Makin Hari Makin Naik, Polri Paksa Putar Balik 54.120 Kendaraan Nekat Mudik 

"Pantauan kami di Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama untuk hari Kamis kemarin, jumlah kendaraan yang meninggalkan Jakarta untuk menuju Jalan Tol Trans Jawa turun sekitar 43 persen, jika dibandingkan dengan Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR) normal," papar Widiyatmoko lagi.