Mengupas W Series, Balapan Mobil Formula Khusus Wanita yang Sempat Menjadi Kontroversi

Muhammad Ermiel Zulfikar,Laili Rizqiani - Jumat, 22 Mei 2020 | 19:05 WIB

Jamie Chadwick menjadi menduduki posisi pertama pada W series 2019 (Muhammad Ermiel Zulfikar,Laili Rizqiani - )

GridOto.com - Formula 1 (F1) saat ini masih distereotipkan sebagai olahraga balapan yang hanya bisa diikuti oleh para pria.

Menilik sejarahnya, kiprah wanita di ajang balap jet darat nomor wahid tersebut harus diakui tidak ada yang mentereng.

Sejak gelaran pertama pada 1950, hanya ada dua nama wanita yang secara resmi masuk dalam line up pembalap F1, karena yang lainnya tidak lolos saat kualifikasi.

Kedua wanita tersebut adalah Maria Teresa de Filippis yang tiga kali start pada 1958, dan Lella Lombardi yang mengikuti 12 balapan terakhir pada 1976 silam.

Baca Juga: Enggak Melulu Cowok, Pembalap Wanita Ini Prestasinya Juga Bejibun Lho, Namanya Maria Costello

Sejak saat itu, belum ada lagi nama wanita yang hadir di era modern F1 dan semakin memperlihatkan ada kesenjangan gender dalam olahraga ini.

Melansir dari situs resmi www.wseries.com, F1 pun meluncurkan W Series sebagai langkah untuk mengatasi kesenjangan gender tersebut. 

Diperkenalkan pada Oktober 2018 lalu, W Series berambisi untuk melibatkan lebih pembalap wanita, menyingkirkan stereotip dan mengubah wajah motorsport yang masih didominasi para pria.

W Series juga bertujuan untuk mempromosikan bakat wanita dalam beberapa seri lomba, yang diharapkan akan menempatkan pemenangnya menuju Formula 1.

Baca Juga: Mengenang Maria Teresa de Filippis, Pembalap Wanita Pertama dalam Sejarah F1

Memasuki tahun pertamanya, seri balapan single-seater untuk wanita ini sempat menjadi kontroversi dan mendapat banyak kritik.

Salah satunya adalah Pippa Mann, perempuan Inggris pertama yang berkompetisi pada Indy 500 ini sangat kecewa ketika seri tersebut diajukan.

Menurutnya, pihak F1 justru memisahkan wanita dan pria dibanding mendukung mereka bersaing dalam satu perlombaan yang sama.

Menanggapi hal itu, Catherine Bond Muir, Kepala Eksekutif W Series pun membatahnya.

Justru adanya seri ini sebagai langkah untuk mendukung dan mempromosikan para pembalap wanita, supaya mampu bersaing di ajang motorsport yang lebih tinggi bersama para pria.

Baca Juga: Bergabung dengan Campos Racing, Sophia Floersch Jadi Pembalap Wanita Satu-satunya di F3

“Semakin saya melihat bagaimana olahraga lain mempromosikan wanita, semakin saya pikir ini adalah hal yang sangat baik untuk dilakukan,” kata kepala eksekutif W Series tersebut.

Muir mengatakan, F1 telah lama menjadi kompetisi bagi para pria, dan adanya W Series adalah metode untuk para pembalap wanita dapat menjadi bagian dari F1.

“Kami ingin perempuan dan laki-laki berlomba dengan cara yang sama dan kami ingin membuat juara perempuan dalam balap campuran. Ini adalah langkah untuk membuat itu terjadi," tuturnya.

Lebih lanjut Muir menjelaskan, dengan menyatukan para pembalap wanita dalam satu seri mampu menciptakan daya tarik sendiri.

Bukan tidak mungkin olahraga ini nantinya bisa menarik lebih banyak perhatian dan liputan dari sebelumnya, yang akan sangat menarik bagi para sponsor, mitra, dan penggemar.

Selain itu, dengan adanya W series ia juga optimis dapat membuat pembalap wanita bisa menjuara F1, melalui latihan dan pengalaman selama berlomba di seri ini.