Apa Benar Transmisi Matik Cepat Rusak Kalau Mobil Jarang Dipakai?

Radityo Herdianto - Senin, 11 Mei 2020 | 08:00 WIB

MINI Cooper S Clubman kini dengan girboks baru 7 percepatan (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Bagi pengguna mobil matik yang jarang dipakai selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), bukan berarti malah jadi terabaikan.

Setidaknya perawatan mobil matik yang paling mudah bisa dilakukan adalah memanaskan mesin mobil sambil dikendarai sesaat.

Banyak yang ditakutkan jika mobil jarang dipakai bisa bikin transmisi matik cepat rusak, apakah demikian?

"Secara spesifik efek langsung ke transmisi matik sebetulnya tidak ada karena oli transmisi matik lebih encer daripada oli mesin," ungkap Hermas Efendi Prabowo, pemilik bengkel spesialis Worner Matic kepada GridOto.com.

Hermas mengklaim karakter oli transmisi yang encer meminimalisir pengendapan kotoran di bak oli, jika mobil didiamkan dalam waktu lama cenderung tetap aman.

Radityo Herdianto
Tak hanya mesin, girboks juga bisa di-overhaul

Baca Juga: Audio Plus Indonesia Luncurkan Produk Peredam Mobil, Tawarkan Keunggulan Selain Meredam Suara

Selain itu lubrikasi oli transmisi matik memiliki sifat yang menyebar karena bentuk dan posisi girboks flat dan mendatar dengan area penampang yang luas.

"Meski mobil hanya dipanaskan dalam posisi diam, putaran mesin yang rendah sudah cukup untuk mengaktifkan sirkulasi oli transmisi," jelas Hermas.

Meski transmisi matik cenderung aman, Hermas tetap menyarankan untuk tetap memanaskan mesin mobil sambil dikendarai sesaat setidaknya tiga hari sekali demi keawetan komponen lain.

"Seperti mesin kan perlu sirkulasi oli yang aktif karena dari atas ke bawah, lebih rentan pengendapan kotoran kalau jarang dipanaskan," tekan Hermas.

"Juga sistem pengereman harus bergerak untuk mencegah kampas menjepit atau mengunci karena mobil jarang dipakai," lanjut Hermas.