Terpaksa Keluar, Apakah Mengemudi Mobil Harus Menggunakan Masker?

Radityo Herdianto - Rabu, 15 April 2020 | 07:12 WIB

Masker Bowin N99 (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), aktivitas masyarakat Indonesia dibatasi untuk mencegah penyebaran virus corona.

Tidak terkecuali bila terpaksa keluar, jumlah orang yang berada di dalam mobil harus dibatasi dengan berjaga jarak.

Meski mengemudi mobil di dalam kabin tertutup, baik pengemudi ataupun penumpang harus tetap memakai masker.

"Sangat perlu, gunanya untuk melindungi diri dan orang lain yang ada di dalam mobil dari droplet yang keluar dari mulut seperti berbicara atau bersin agar tidak terbang," tekan Dokter Ratih Rosalina dari Iora Dermatology Clinic kepada GridOto.com.

Jika tidak menggunakan masker, droplet yang menjadi tempat virus berada berpotensi besar menempel di bagian interior mobil seperti dashboard, setir, atau jok mobil.

Dwi Wahyu R./GridOto.com
Ilustrasi hand sanitizer, tisu, dan masker di mobil

Baca Juga: Ngoprek Santuy Saat WFH, Merawat Mekanisme Sunroof Agar Tetap Lancar

"Kalau sudah menempel, sangat mungkin bisa dipegang atau tersentuh langsung oleh orang lain kalau mau pakai mobilnya lagi, risiko penularan menjadi tinggi," terang Dokter Ratih.

Begitu juga dengan aktivitas keluar masuk pemilik mobil yang berpeluang besar virus Corona bisa masuk ke dalam mobil seperti di karpet mobil atau door trim.

Dengan menggunakan masker, setidaknya droplet yang secara tidak sengaja masuk ke dalam kabin mobil tidak bisa langsung masuk ke hidung atau mulut.

"Mengingat kabin mobil tertutup, ada sirkulasi AC juga yang bisa membuat droplet berputar di sekitar ruang kabin mobil," jelas Dokter Ratih.

Dokter Ratih menyarankan selain penggunaan masker saat mengemudi, pemilik mobil tetap menjaga asupan vitamin yang cukup dan menjaga kebersihan dengan selalu mencuci tangan agar tidak mudah tertular.