Bos Dorna Mengaku Tak Masalah Jika MotoGP 2020 Hanya Gelar 10 Balapan

Nur Pramudito - Selasa, 7 April 2020 | 12:23 WIB

Bos Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta tetap akan senang meski MotoGP 2020 hanya dapat menggelar 10 balapan (Nur Pramudito - )

Gridoto.com - CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta tetap akan senang meski MotoGP 2020 hanya dapat menggelar 10 balapan setelah pandemi virus corona (Covid-19) mereda.

Saat ini, MotoGP 2020 sedang ditunda karena penyebaran virus corona makin meluas di seluruh dunia.

Sebanya enam balapan terpaksa ditunda atau dibatalkan, sedangkan MotoGP Italia dan MotoGP Catalunya juga dikabarkan bakal ikut ditunda.

Dalam kontrak dengan pihak televisi, Dorna Sports bakal mendapat bayaran penuh jika perlombaan berlangsung sebanyak 13 balapan.

Baca Juga: 5 Pembalap Terbaik Tanpa Gelar Juara di MotoGP

Carmelo Ezpeleta mengatakan bahwa saat ini keadaan masih normal dan di bawah kendali, tetapi mereka belum memiliki kepastian kapan perlombaan bisa digelar.

"Dalam kontrak menyebutkan kami harus menggelar minimal 13 perlombaan dalam kondisi normal, dan kini situasinya tidak biasa," kata Ezpeleta seperti dilansir GridOto.com dari  motorsport.com.

"Berdasarkan panduan FIM, kami akan melakukan apa yang bisa dilakukan. Walaupun nanti hanya bisa menggelar 10 balapan, saya akan sangat senang," lanjut Ezpeleta.

Mayoritas tim dan pembalap berbasis di Italia dan Spanyol, dua negara tersebut yang terdampak virus corona sangat besar di Eropa.

Baca Juga: Race Direction MotoGP Siap Ubah Regulasi Agar Valentino Rossi Tetap di MotoGP

"Kami akan berusaha menggelar perlombaan sebanyak mungkin, tetapi jika hanya dapat menggelar 10 balapan, berarti keadaan sudah membaik. Itu yang terpenting," imbuh Ezpeleta.

Carmelo Ezpeleta pun sempat berpikir untuk meniadakan MotoGP 2020, tetapi ia memiliki keyakinan bahwa masih ada waktu untuk menggelar balapan.

"Pemikiran terburuk adalah kami akan membatalkan musim ini. Itu memang harus masuk dalam agenda diskusi, tetapi masih ada waktu," jelas Ezpeleta.

"Tentu saja itu bisa terjadi dan saya tidak menginginkannya. Ini sesuatu yang buruk bagi perlombaan dan terlebih bagi umat manusia," pungkas Ezpeleta.