Memanaskan Mesin Mobil Juga Harus Sambil Dibawa Jalan. Mengapa?

Radityo Herdianto - Selasa, 7 April 2020 | 16:00 WIB

Ilustrasi pengoperasian tuas transmisi matic Nissan Livina (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Ketika mobil jarang dipakai selama Work From Home (WFH), setidaknya mesin mobil harus tetap dipanaskan.

Setidaknya oli di dalam mesin tetap bersirkulasi untuk melumasi komponen di dalam, serta mencegah endapan kotoran mengental di bak oli ketika mesin mobil dipanaskan.

Namun, memanaskan mesin mobil ternyata tidak cukup diam di tempat saja, tetapi mobil juga perlu dikendarai.

"Kalau mesin mobil hanya dipanaskan di tempat, ada komponen lain yang tidak bergerak, terutama transmisi dan rem," ujar Sarudin, Kepala Bengkel Astrido Daihatsu Kebon Jeruk kepada GridOto.com.

Menurut Sarudin, baik mobil transmisi manual atau transmisi otomatis juga memerlukan sirkulasi oli transmisi untuk melumasi komponen di dalam girboks.

ryan/gridoto.com
Ilustrasi. Rem Cakram Mobil

Baca Juga: Ngoprek Santuy saat WFH, Begini Cara Mudah Bersihkan Kutub Aki Mobil

Sedangkan proses sirkulasi baru bisa optimal ketika putaran mesin dalam posisi engage (siap melaju masuk gigi) dan mengaktifkan pompa oli transmisi.

"Kalau posisi diam oli transmisi tidak bersirkulasi naik ke atas, saat masuk gigi clutch atau komponen yang engage belum terlumasi akan bergesekan dan bisa rusak," terang Sarudin.

Untuk sistem pengereman, kampas rem yang posisinya selalu menempel pada cakram atau permukaan drum tromol akan terus berada di satu posisi dalam waktu lama ketika mobil didiamkan.

"Lama-lama kampas rem itu bisa lengket ke cakram atau drum karena adanya proses oksidasi yang menimbulkan karat di celah kampas rem dengan cakram atau drum," jelas Sarudin.

Sarudin menghimbau, setidaknya seminggu sekali saat memanaskan mobil juga dikendarai sekitar 15 menit untuk menggerakkan komponen transmisi dan rem agar tidak "kaku".