Ini Bedanya Cairan Disinfektan Khusus Interior Mobil dengan yang Biasa

Radityo Herdianto - Kamis, 2 April 2020 | 15:00 WIB

Semprot Disinfektan di Material Kulit Interior Mobil (Radityo Herdianto - )

GridOto.com - Cairan disinfektan kini banyak dicari untuk digunakan kabin mobil sejak terjadi pandemi virus Corona di Indonesia.

Beda dengan disinfektan untuk ruangan, ternyata cairan disinfektan untuk interior mobil dibuat khusus dengan beberapa perbedaan.

Henry Worung, Technical Support produk car care BG di Indonesia menjelaskan bedanya produk disinfektan khusus interior mobil dengan yang biasa dipakai untuk ruangan.

"Secara garis besar disinfektan itu ada beberapa macam senyawa kimia aktif, yang membedakan adalah chemical base yang digunakan," terang Henry kepada GridOto.com.

Menurut Henry, produk disinfektan khusus interior mobil menggunakan senyawa kimia aktif Amonium Kuartener sebagai bahan utama yang memiliki kemampuan penetrasi dan tidak berbau.

TribunJogja.com
Toyota Innova yang dinaiki Wakil Bupati Magelang, Edi Cahyana, tak luput dari semprotan disinfektan Kades Margoyoso, Salaman, Adidaya Perdana dan para petugas gabungan dari Kecamatan Salaman, Sabtu (21/3/2020) lalu.

(Baca Juga: Kasus Aurelia Margaretha, Ini Bahaya Mengemudi dalam Kondisi Mabuk)

"Senyawa ini bisa menyerap ke material kain, kulit, atau plastik seperti panel di dalam interior sehingga lebih efektif dalam proteksi membunuh bakteri dan virus," jelas Henry.

Berbeda dengan disinfektan rumah tangga yang banyak digunakan sebagian besar menggunakan alkohol atau klorin sebagai senyawa kimia aktif utama.

"Kedua senyawa itu punya karakter yang stay di permukaan, lebih mudah menguap karena titik didih suhu rendah, proteksi terhadap bakteri dan virus kurang efektif dan berbau menyengat," lanjut Henry.

Bahan kimia Amonium Kuartener diklaim Henry juga lebih aman terhadap material kulit atau kain pada material interior mobil karena memiliki kandungan pH yang seimbang (pH netral 7).

"Kalau alkohol atau klorin itu asam tinggi, cukup keras untuk kulit atau kain bisa jadi flek atau terkikis, bisa merusak bahan material interior mobil," tekan Henry.