Tes Lengkap Suzuki Ertiga Sport. Low MPV Gak Cuma Veloz dan Xpander

Trybowo Laksono - Jumat, 27 Maret 2020 | 10:46 WIB

Suzuki Ertiga Suzuki Sport AT (Trybowo Laksono - )



Sekarang kita bahas desainnya dulu.

Karakter desain Ertiga Sport adalah sporty, dan itu terlihat dari body-kit yang digunakan.

Mulai dari bumper depan, samping, bumper belakang, hingga rear spoiler di atap, terasa pas dan proporsional meski semua itu adalah komponen add-on dari Suzuki Sport.

Ibnu Jundi
Logo Suzuki Sport juga hadir di rear spoiler

Rasanya karakter desain Ertiga Sport ini mirip dengan Honda Mobilio RS yang juga sporty.

Di bagian dalam, warna hitam mendominasi di dasbor, door trim, bangku, hingga setir.

Oh ya perlu kami infokan kalau Ertiga Sport ini secara produk adalah upgrade dari Ertiga GX, varian di bawahnya.

Berpadu panel kayu di garis dasbor, kabin Ertiga Sport terkesan anggun dan mahal.

Baca Juga: Karakter Konsumen Suzuki Ertiga dan XL7 Tidak Sama, Ini Perbedaannya

Meski begitu aura racy tetap kuat berkat setir berlapis kulit dengan bentuk flat-bottomed.

Jika Ertiga Sport warna interiornya dominan hitam, Ertiga GX warna dominannya beige.

Akomodasi Ertiga Sport sejatinya masuk dalam hitungan lega, itu kami ukur dengan duduk di bangku baris kedua.

Bangku baris kedua bisa diatur posisi maju-mundur (sliding) dan rebah-tegak (reclining).

Ibnu Jundi
Legroom jok baris kedua termasuk lega

Saat digeser paling maju, legroom yang tersedia sekitar 2-3 jari jarak dari lutut ke sandaran bangku di depannya.

Sementara ketika digeser paling mundur, ada legroom sekitar 11-12 jari.

Lebih dari 10 jari untuk sebuah legroom, penumpang di bangku itu akan bisa berselonjor dan tentu membuat nyaman sepanjang perjalanan.

Lalu di bangku baris ketiga, saat baris kedua diset posisi menengah, masih ada sisa 4 jari legroom.

Tidak lega memang alias biasa saja, tapi buat anak-anak atau penumpang bertubuh kurang dari 150 cm akomodasi ini sudah lebih dari cukup.

Lalu untuk headroom baik jok depan, tengah maupun belakang sudah sangat memadai, lebih dari 5 jari jaraknya dari ujung kepala ke plafon.