Waduh, Bagaimana Jadinya Balapan MotoGP dan F1 Tanpa Penonton

Rezki Alif Pambudi - Jumat, 20 Maret 2020 | 20:55 WIB

Balapan tanpa penonton? (Rezki Alif Pambudi - )

Banyak sektor ekonomi yang bergerak beriringan dengan balapan.

Kerugian tentu saja mendapatkan kerugian, walaupun masih ada pendapatan lain, terutama dari hak siar televisi dan sponsor.

Penonton dari balik layar televisi juga tidak terlalu merasakan perbedaan ada atau tidaknya penonton di sirkuit.

Namun, yang paling dirugikan dari balapan tanpa penonton di sirkuit adalah pengelola sirkuit itu sendiri.

(Baca Juga: Kontrak Habis di Akhir Musim 2020, Bos Tim Renault Yakin Daniel Ricciardo Akan Bertahan)

Pengelola hanya bisa terdiam tidak mendapat uang dari penjualan tiket, merchandise, hospitality, akomodasi, bisnis katering, dan lainnya.

Padahal pengelola biasanya sudah membayarkan uang yang cukup besar ke pemilik ajang balap.

Mungkin akan ada sedikit penyesuaian pembayaran karena masalah Corona ini.

Selain pengelola, beberapa pihak seperti pemilik hotel, pebisnis makanan atau katering, dan banyak lainnya yang harus kehilangan keuntungan potensialnya karena tidak adanya penonton.

(Baca Juga: Tim McLaren Mundur di F1 Australia, Sebenarnya Balap F1 Tetap Bisa Digelar. Ini Balap F1 yang Sedikit Pesertanya)

Sementara bagi pembalap, tidak adanya penonton langsung juga memberikan perbedaan yang besar.

Entah bisa melepas tekanan atau malah membuat pembalap kurang semangat, yang jelas ada feeling jauh berbeda dengan tidak adanya penonton.