Terungkap! Tim Mercedes dan Ferrari Kirim Surat Minta F1 Australia Batal Digelar

Fendi - Jumat, 13 Maret 2020 | 09:15 WIB

Bos tim Ferrari Mattia Binotto dan bos tim Mercedes Toto Wolff (Fendi - )


GridOto.com – Balapan pembuka F1 2020 di Australia akhirnya dibatalkan, terungkap bahwa tim Mercedes dan Ferrari melayangkan surat meminta F1 Australia batal digelar.

Jumat (13/3/2020) pagi waktu Indonesia, Formula 1 mengumumkan penyelenggaraan Grand Prix Australia dibatalkan.

Keputusan diambil setelah diadakan pertemuan Kamis malam dan terungkap tim Mercedes serta Ferrari telah mengirim surat permintaan untuk dibatalkannya F1 Australia.

Menurut jadwal, hari Jumat pagi ini para pembalap sudah mulai menjalankan aktivitasnya dengan sesi latihan di sirkuit Albert Park, Melbourne.

(Baca Juga: Breaking News: Balap F1 Australia Batal Digelar Karena Virus Corona!)

Dikutip GridOto.com dari foxsports.com.au, para penggemar (fans) sudah berda di pintu gerbang masuk, sebelum keluar pengumuman itu.

Sebelum pengumuman, Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews menyatakan bahwa tidak ada penggemar yang diizinkan masuk ke kawasan Albert Park.

Berbicara kepada 7News Sydney, Andrews mengatakan, "Dengan alasan kesehatan masyarakat, tidak akan ada penonton di grand prix akhir pekan ini jika lomba benar-benar digelar. Itu masalah bagi mereka (penyelenggara lomba) dan mereka akan membuat pengumuman segera."

Rupanya, tepat sebelum pengumuman, terungkap tim juara dunia Mercedes telah mengirim surat yang meminta pembatalan acara:

"Tim F1 Mercedes-AMG Petronas hari ini telah mengirim surat ke FIA dan F1 meminta pembatalan Grand Prix Australia 2020.

Kami tidak lagi merasa keselamatan karyawan kami dapat dijamin jika kami terus mengambil bagian dalam acara tersebut."

Kemudian tim Ferrari merilis pernyataan serupa:

"Scuderia Ferrari sepenuhnya mendukung keputusan yang diambil oleh FIA dan Formula 1 sehubungan dengan AGPC untuk membatalkan Grand Prix Australia.

Keselamatan semua anggota tim adalah prioritas nomor satu kami, terutama karena pandemi COVID-19 terus berkembang dengan cepat."