Efek Virus Corona Bisa Bikin Masyarakat Enggan Naik Transportasi Umum!

M. Adam Samudra - Selasa, 3 Maret 2020 | 15:40 WIB

Ilustrasi. Angkutan umum Trans Jakarta yang sudah terintegrasi. (M. Adam Samudra - )

GridOto com - Kasus virus Corona baru saja ditemukan di Indonesia. Apakah dengan adanya temuan ini, masyarakat akan menggunakan kendaraan pribadi ketimbang naik transportasi umum?

Virus Corona yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China terkonfirmasi juga muncul di beberapa negara lain termasuk Indonesia.

Setidaknya di 61 negara telah ditemukan kasus yang terinfeksi oleh virus Corona dan menjadi salah satu masalah kesehatan yang serius di seluruh dunia.

(Baca Juga: Gawat! Tim Ferrari Bisa Dikurung 14 Hari untuk Ikut Balap F1 Vietnam Karena Virus Corona)

Lantas, apakah kondisi merebaknya virus Corona bisa berimbas kepada kinerja transportasi umum?

Hal ini ditakutkan mampu memengaruhi perpindahan masyarakat yang biasanya menggunakan transportasi umum pindah ke transportasi pribadi.

"Bisa saja, bila angkutan umum tidak dapat memberikan jaminan bebas dari virus Corona," kata Ketua Presedium Indonesia Traffic Watch (ITW) Edison Siahaan kepada GridOto.com, Selasa (3/3/2020).

"Meski sulit, karena tidak bisa mengontrol atau melakukan identifikasi setiap orang untuk memastikan apakah sedang terinveksi virus Corona atau tidak," sambungnya.

Tetapi lanjut dia, harus dilakukan upaya pencegahan seperti memberikan informasi yang menyeluruh agar publik tetap waspada.

(Baca Juga: Waduh! Kru Tim AlphaTauri Enggak Boleh Berangkat ke F1 Australia Karena Virus Corona)

"Kemudian cara-cara yang lain juga bisa dilakukan, minimal meningkatkan pelayanan dan kebersihan serta kesehatan para awaknya," ucapnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengumumkan kasus pertama warga negara Indonesia yang positif terjangkit virus Corona atau Covid-19, Senin (2/3/2020).

Ada dua orang yang dinyatakan positif virus yang pertama kali muncul di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Keduanya merupakan perempuan berusia 64 tahun dan 31 tahun, yang memiliki hubungan ibu dan anak.

Presiden menjelaskan, pemerintah sebelumnya telah mendapatkan informasi bahwa ada seorang warga negara Jepang yang positif virus ini di Malaysia dan sebelumnya melakukan perjalanan ke Indonesia.

Kemudian, tim menelusuri alur perjalanan orang tersebut selama berada di Indonesia, mulai dari tujuan hingga bertemu siapa saja.