Bukan Main, Hyundai Siap Suntikan Investasi Lagi untuk Pabriknya di Cikarang, Ditambah Sebanyak 6,8 Triliun!

Shafly - Selasa, 28 Januari 2020 | 07:30 WIB

Ilustrasi. Produk terbaru New Hyundai Tucson di dealer resmi Hyundai Simprug, Jakarta Selatan (Shafly - )

GridOto.com - Hyundai Motor Company (HMC) memang sudah memastikan bakal membangun pabrik di Indonesia sejak akhir 2019 lalu.

Saat ini, merek asal Korea Selatan itu dikatakan sudah melakukan investasi untuk pembangunannya yang terletak di kawasan Industri Cikarang, Jawa Barat. 

Kepada media, Presiden Direktur Hyundai Motors Indonesia (HMI), Sung Jong Ha, membenarkan investasi itu sudah dilakukan.

"Yang bisa saya katakan, kami sudah investasi di Indonesia, kami akan berkontribusi dalam perkembangan industri otomotif dan ekonomi di Indonesia. Soal kendaraan listrik juga sama, itu yang bisa saya katakan dengan jelas," ucap Sung (27/1/2020).

(Baca Juga: Hyundai Ioniq Electric Sudah Dijual, Begini Impresi Berkendaranya)

Menurutnya, butuh waktu kurang lebih tiga tahun agar pabrik tersebut bisa beroperasi untuk memproduksi model kendaraan pertamanya.

"Akan butuh beberapa tahun, mungkin 1,2 atau bahkan 3 tahun baru mulai produksi, karena sekarang kami baru akan coba membuat baterai kami," jelas Sung lagi.

"Selain itu, kami akan memgembangkan produk untuk pasar Indonesia. Kami menganggap mereka penting, oleh sebab itu kami akan buat produk yang disukai masyarakat Indonesia," imbuhnya.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia, menurutnya investasi Hyundai akan mulai direalisasikan pada Maret 2020.

(Baca Juga: Hyundai Ioniq Electric Dipakai Grab Indonesia, Bisimoto Sudah Buat Versi Modifnya)

"Jadi investasi 1,5 miliar USD (sekitar Rp 20,5 Triliun. Kurs 1 USD = Rp 13.677) itu adalah untuk pabrik baru Hyundai, dilakukan sebanyak dua tahap. Tahap pertama 750 juta USD, sisanya direalisasikan pada 2021," jelas Bahlil.

Bahkan menurut Bahlil, Hyundai siap menambah nilai investasinya sebanyak 500 juta USD (sekitar Rp 6,8 Triliun. Kurs 1 USD = Rp 13.677), untuk pengembangan layanan aftersales mereka di Indonesia.