Sejarah Kaca Spion, Ternyata Awalnya dari Balapan di Amerika Serikat!

Ditta Aditya Pratama - Senin, 27 Januari 2020 | 19:51 WIB

Ilustrasi Spion Kawasaki Z250 yang lebar dan baplang terpasang di Honda ADV150 (Ditta Aditya Pratama - )

GridOto.com - Ada kisah kocak tentang sejarah kaca spion yang beredar di Indonesia.

Alkisah, ada seorang biker bernama Yono yang sedang membonceng kawannya, Purwanto, dan ia menginstruksikan kepada temannya itu untuk memperhatikan kondisi jalanan.

Setiap mau belok kalau Purwanto sudah berkata, 'Sepi Yon... Sepi Yon", tandanya Yono bisa belok dengan aman.

Kemudian suatu hari Yono riding sendirian, karena tidak ada Purwanto ia pun memasang kaca untuk memperhatikan kondisi jalanan setiap mau berbelok.

(Baca Juga: Ini Alasan Spion Standar Motor Lebar dan Baplang, Bukan Cuma Buat Lihat ke Belakang, Ada Fungsi Lainnya)

Untuk mengingat jasa Purwanto, ia pun memberi nama kaca tersebut 'Sepiyon'.

Tapi... Itu memang kisah dagelan, karena sejarah kaca spion tentu bukan dari Indonesia, tapi ternyata dari ajang balapan di Amerika Serikat.

Awalnya di abad ke 20 saat dunia balap sedang berkembang, saat itu memang mobil balap tidak dilengkapi dengan kaca spion, sehingga si pembalap hanya bisa mengandalkan asisten turnamen untuk melihat ke belakang, mengamati kendaraan dan melaporkan ke pembalap.

Pada tahun 1911, salah seorang pembalap bernama Ray Harroun kesulitan mencari asisten untuk turnamen Indianapolis 500.

Greg Perigo via Pinterest
Ray Harroun saat menjuarai Indianapolis 500 pada tahun 1911

Ray Harroun tetap tidak menemukan asisten hingga menjelang balapan, lalu akhirnya ia mengakalinya dengan memasang cermin di mobil balapnya.

Trik itu ternyata membuahkan hasil karena ia bisa melihat ke belakang tanpa bantuan asisten dan mobilnya bisa melaju dengan cepat sampai Harroun bisa memenangkan turnamen.

Kemudian pada turnamen-turnamen musim selanjutnya, seluruh pembalap mengikuti jejak Harroun memasang cermin pada mobilnya.

Sejak saat itulah penggunaan spion semakin merebak, bahkan banyak dipasang juga di kendaraan-kendaraan penumpang biasa.

Jadi begitu sejarah kaca spion yang sesungguhnya, tapi kisah Yono dan Purwanto pun setidaknya bisa buat bahan dagelan saat kopdar. Hehehe...