Efek Banjir Jakarta, Beberapa Driver Ojek Online Matikan Aplikasi, Pilih 'Ngopang' Demi Hindari Risiko

Harun Rasyid - Rabu, 1 Januari 2020 | 18:52 WIB

Ilustrasi driver ojol di dekat lokasi banjir, di Kemang, Jakarta Selatan (Harun Rasyid - )

GridOto.com - Akibat beberapa jalan di Jakarta terendam banjir, sejumlah driver ojek online (ojol) memilih bekerja tanpa aplikasi.

Artinya Driver mengangkut penumpang layaknya ojek konvensional yang tarifnya dipatok berdasarkan perkiraan jarak dan bukan lewat aplikasi seperti Grab atau Gojek.

Iwan Susanto, Driver ojol yang biasa beroperasi di wilayah Kemang, Jakarta Selatan mengatakan sudah 2 jam mematikan aplikasi ojeknya.

"Saya gak mau ambil risiko karena banyak jalan banjir, 2 jam saya matiin aplikasi jadi narik gak pake aplikasi kaya opang (ojek pangkalan) aja. Hari ini aja ada 55 orderan masuk saya angkut cuma 8," kata Iwan, Rabu (1/1/2019).

(Baca Juga: Berita Foto: Nekat Terobos Banjir, Range Rover Seharga Miliaran Rupiah Mogok di Kemang Raya)

Dengan adanya banjir, tarif ojek online juga terhitung normal tanpa adanya kenaikkan.

"Kalau sudah begini, orderan saya diemin aja. Teman-teman juga sama narik gak pake aplikasi tapi untuk tarif gak naik kok, beda sama dulu sebelum ada penetapan tarif dari pemerintah sekarang tarifnya flat aja," ujar Iwan kepada GridOto.com.

"Kenaikan tarif kalau ada kejadian banjir ini sekitar dua tahun lalu itu dari yang normalnya Rp 5 ribu bisa jadi Rp 12 ribu," tambahnya.

Dengan adanya banjir, Agung yang juga berprofesi sebagai Driver ojol mengungkapkan ia bisa menempuh jarak yang lebih jauh dari biasanya.

(Baca Juga: Tak Ingin Banjir Bandang di Tol Cipali Terjadi Lagi, Kementrian PUPR dan PT LMS Langsung Lakukan Hal Ini)