Musim Hujan Tekanan Angin Ban Motor Harus Dikurangi. Mitos atau Fakta?

Shafly - Kamis, 12 Desember 2019 | 16:05 WIB

Ilustrasi ban motor yang berjalan di jalanan basah (Shafly - )

GridOto.com - Memasuki musim penghujan, para bikers harus ekstra berhati-hati dalam berkendara.

Alasannya, jalanan yang basah membuat traksi ban berkurang dan berpotensi membahayakan pengendara.

Berbicara soal ban, banyak yang beranggapan tekanan angin pada ban motor harus sedikit dikurangi agar tapak ban lebih 'menggigit' di aspal yang basah.

Lalu, apakah hal itu benar?

(Baca Juga: Bentuk Tapak Ban Motor Seperti Ini yang Cocok Buat Musim Hujan!)

Menurut Bintarto Agung, Presiden Direktur Indonesia Defensive Driving Consulting (IDDC), membantah anggapan tersebut.

Menurutnya, tekanan angin ban harus sesuai dengan spesifikasi ban dan motor itu sendiri.

"Itu tercatat pada manual book motor, atau tertera pada 'tire placard', dan stiker yang tertempel pada rangka motor," kata Bintarto kepada GridOto.com.

"Jadi tidak benar mitos yang mengatakan saat musim hujan atau berkendara di jalan basah harus mengurangi tekanan angin," sambungnya.

(Baca Juga: Bahaya Aquaplaning Mengintai Pengendara Motor di Musim Hujan, Ini Cara Mencegahnya)

Lebih lanjut, ia menjelaskan kemampuan traksi ban di jalan yang basah bergantung pada kedalaman alur ban dan kembangan ban itu sendiri.

"Yang dapat menyebabkan ban tidak mampu untuk mengeluarkan air dari alurnya adalah kedalaman alur atau kembang ban sudah melebihi waktu pakai. Lalu bisa juga karena tread wear dan kompon ban," tutupnya.

Jadi bukan karena tekanan bannya!