Di Kalimantan, Kalau Bisnis Batu Bara Lesu Penjualan Mobil Juga Loyo

Naufal Shafly - Sabtu, 30 November 2019 | 21:08 WIB

Ilustrasi. Toyota C-HR Hybrid yang dijual di Auto2000 Balikpapan - Sudirman. (Naufal Shafly - )

GridOto.com - Bukan rahasia lagi kalau di Pulau Kalimantan, salah satu komoditas yang menggerakan ekonomi adalah batu bara.

Komoditas itu ternyata cukup berpengaruh bagi penjualan sektor otomotif di pulau yang memiliki nama lain 'Borneo' tersebut.

Menurut keterangan Michael Wen, Branch Head Auto2000 Balikpapan MT Haryono, jika bisnis batu bara mengalami peningkatan, maka penjualan mobil pun ikut tumbuh.

Pun demikian jika komoditas tersebut mengalami penurunan bisnis, efeknya akan terasa di sektor otomotif khususnya penjualan mobil.

(Baca Juga: Penjualannya Laris Manis, Avanza Dianggap Mampu Melibas Kondisi Jalan di Kalimantan)

"Batu bara kalau kita lihat tahun 2011 kan naiknya sangat luar biasa, mungkin peak sampai 2015. Di wilayah (Kalimantan) lain juga sama, pada saat itu market otomotif, Balikpapan sebulan hampir 800-an unit," kata Michael (27/11/2019).

Ia pun memberi gambaran lebih detail soal cukup bergantungnya market otomotif di Kalimantan terhadap batu bara.

Saat 2015 lalu, bisnis batu bara mengalami penurunan sekitar 50 persen.

"Di tahun 2015, 2016, 2017 itu survival untuk batu bara. Lalu agak mulai naik sedikit di 2018 awal," katanya.

(Baca Juga: Begini Cara Auto2000 Layani Konsumen di Pedalaman Kalimantan yang Jauh dari Dealer Cabang)

"Jadi kalau memang ngandalin batu bara efeknya akan sangat begitu. Fluktuasi cukup besar. Dan batu bara buat Kaltim pengaruhnya gede banget," tutupnya.