Ganjil-Genap Solusi Sementara. Pemerintah Lakukan Ini Untuk Jangka Panjang

Hendra - Kamis, 28 November 2019 | 15:43 WIB

Ilustrasi wilayah terdampak aturan perluasan ganjil genap (Hendra - )

GridOto.com- Pelaksanaan kebijakan Ganjil Genap di Jakarta telah berlangsung lebih setahun. 

Kemudian, kebijakan ini diperluas pada September 2019 lalu.

Kebijakan ini diklaim Pemprov berhasil meningkatkan kecepatan berkendara.

Namun, tidak sedikit yang menilai kebijakan ini berdampak terhadap perkembangan ekonomi. 

(Baca Juga: Soal Perluasan Ganjil Genap, Ternyata Belum Sepenuhnya Memperbaiki Kualitas Udara Ibu Kota?)

Terhadap hal ini Ketua Dewan Transpotasi Kota Jakarta, Iskandar Abubakar mengatakan kebijakan ganjil genap termasuk perluasannya bersifat sementara. 

"Kebijakan jangka panjangnya, pemerintah DKI Jakarta sudah mempersiapkan sarana transportasi massal, MRT, TransJakarta, Jak Lingko," jelasnya. 

Apalagi kini LRT yang dibangun pemerintah pusat juga akan selesai tidak lama lagi. 

"Dengan sarana infrastruktur seperti ini pasti akan terjadi perubahan besar-besar terhadap pola bepergian warga Jakarta," jelasnya. 

MRT saja yang awalnya diperkirakan mengangkut 60-70 ribu orang perhari, kini sudah 100 ribu perhari. 

"Dengan penambahan koridor hingga ke Ancol nanti pastinya akan menambah jumlah penumpang yang akan naik," ungkap pria yang pernah menjabat sebagai Dirjen Perhubungan Darat, Kemenhub.

Namun, yang jadi persoalan adalah dari titik transportasi massal ke lokasi tujuan perlu angkutan lain.

"Makanya, masih marak ojek online untuk mengantar dari stasiun misalnya ke kantor yang jaraknya bisa 1 km-an," jelas Iskandar.

Makanya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sedang menggenjot pembangunan infrastruktur, termasuk jalur yang nyaman untuk pesepeda dan pejalan kaki.

"Sehingga pada akhirnya, selain konsep transportasi massal yang baik juga didukung infrastruktur warga untuk berjalan menuju lokasi tujuan akhir dengan berjalan atau naik sepeda. Seperti yang terjadi di beberapa negara maju," tutupnya.