Tahun Depan, Hino Siap Hadirkan Truk dan Bus Hybrid

Wisnu Andebar - Kamis, 7 November 2019 | 11:05 WIB

Truk Hino Dutro Hybrid di GIIAS 2019 (Wisnu Andebar - )

GridOto.com - Mendukung program pemerintah mengenai percepatan kendaraan listrik, PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) tidak lama lagi akan menghadirkan truk dan bus hybrid ke Tanah Air.

"Jadi mungkin enggak lama lagi akan tes kendaraannya, tahun depan pertengahan, semester satu ok lah," kata Santiko Wardoyo, Direktur Penjualan dan Promosi HMSI di Tangerang, Rabu (6/11/2019).

Dalam mendatangkan suatu produk yang baru ini, dia mengaku tidak mau sembarangan, dalam arti untuk dipakai jangka panjang.

(Baca Juga: Ciptakan SDM Handal Demi Kepuasan Pelanggan, Hino Gelar Kompetisi Antar Dealer)

"Kami ingin supaya langgeng, spare partnya juga jelas, agar harganya enggak mahal, kami di sini (Indonesia) itu sudah 37 tahun, dan kami enggak mau asal-asalan datengin," ujar Santiko.

Maka, dikatakannya, studi yang dilakukan untuk truk perpaduan mesin diesel dan motor listrik ini harus secara mendalam, mulai secara teori dan praktiknya di lapangan, apakah cocok untuk iklim di Indonesia.

Selain itu, pihaknya juga didorong untuk memenuhi kebutuhan Pemerintah dalam pengadaan transportasi, salah satunya adalah bus.

Ia ingin, nantinya bus hybrid bisa dibuat di Indonesia, agar perawatannya mudah dan murah, sehingga ongkos transportasi juga murah.

(Baca Juga: Gandeng Taman Safari, Hino Indonesia Turut Melestarikan Populasi Elang Jawa)

"Kami coba buat supaya tetap murah,
Kalau unit itu dibuat di indonesia tentunya akan lebih murah," imbuhnya.

Lebih lanjut, menurut Santiko, produk Hybrid ini masih menjadi alternatif yang cocok untuk kondisi di Indonesia sebelum menghadirkan kendaraan murni elektrik.

Selain bisa memanfaatkan biodiesel yang dihasilkan dari sawit, hybrid juga tidak membutuhkan infrastruktur charging station.

"Karena yang namanya truk ini larinya ke mana-mana, enggak cuma di Jakarta saja, kan juga ke daerah yang mungkin  infrastrukturnya belum memadai," jelasnya.

Sehingga, ia rasa hybrid yang paling fleksibel dan sementara ini cocok untuk Indonesia.