Ternyata Transmisi Matik CVT Honda Jazz Lebih Kuat Dibanding Mobilio

Ryan Fasha - Jumat, 25 Oktober 2019 | 22:00 WIB

Komponen internal transmisi CVT (Ryan Fasha - )

GridOto.com - Banyak kasus jebolnya transmisi matik CVT Honda Mobilio diakibatkan karena hal sepele.

Akan tetapi, menurut Supriyanto atau akrab disapa Supri pemilik bengkel spesialis perbaikan transmisi matik Rizki Auto menyebutkan kerusakan transmisi matik CVT hanya sering terjadi di Honda Mobilio saja.

"Untuk kerusakan transmisi matik CVT sering terjadinya Honda Mobilio, berbeda dengan Honda Jazz yang lebih kuat," ucap Supri.

Umumnya, kerusakan transmisi matik CVT Honda Mobilio disebabkan sabuk baja yang putus.

Ternyata transmisi matik CVT Honda Jazz lebih kuat ada alasannya lho.

transmisi matik CVT Honda Mobilio

(Baca Juga: Sabuk Baja Transmisi CVT Honda Mobilio Putus, Bagian ini Ikut Hancur)

Supri menyebutkan alasan mengapa transmisi matik CVT Honda Jazz lebih kuat karena konstruksinya berbeda dengan Honda Mobilio.

"Secara konstruksi komponennya berbeda antara Honda Mobilio dengan Honda Jazz. Dan komponen transmisi matik CVT Honda Jazz juga enggak bisa saling tukar," sebut pemilik bengkel yang beralamat di Jl. Pulogebang No. 85, Jakarta Timur.

Secara itu juga berat kosong kedua mobil tersbeut berbeda.

Untuk Honda Mobilio berat kosong mencapai 1.245 kg

Berbeda dengan Honda Jazz yang hanya 1.068 sampai 1.088 kg saja.

Komponen transmisi matik CVT Honda Mobilio bermasalah

(Baca Juga: Waktu Kuras Oli Transmisi Matik CVT Honda Mobilio Biar Gak Mudah Jebol)

Honda Mobilio yang lebih berat ini membuat kinerja transmisi matik CVT juga lebih berat juga.

"Ini yang harus diwaspadai, transmisi matik CVT Honda selain lebih kuat juga membawa beban mobil yang jauh lebih enteng dibanding Honda Mobilio," tambahnya.

Akan tetapi jangan takut dulu sob, selama perawatan seperti penggantian oli transmisi matik CVT dilakukan dengan benar akan memperpanjang umur pemakaian transmisi matik.

"Aku sarankan penggantian oli transmisi dilakukan setiap 30.000 - 40.000 kilometer sekali maksimal, dan lakukan penggantian dengan cara menguras bukan hanya diganti sebagian," tutup Supri.