Exit Tol Bandung-Cilacap Akan Dibuat di Pangandaran, Bukan di Ciamis, Ternyata Ini Alasannya

Naufal Nur Aziz Effendi - Kamis, 26 September 2019 | 16:00 WIB

Ilustrasi jalan tol (Naufal Nur Aziz Effendi - )

Kemudian tahap dua dibangun dari Tasikmalaya-Ciamis-Banjar-Pangandaran, sampai Cilacap.

Emil, begitu Ridwan Kamil biasa disapa, juga mengatakan pengelola pembangunan tol ini sudah diputuskan.

Pemilik konsorsiumnya adalah PT Jasa Marga. Pembebasan lahan sekaligus pembangunan jalan tol ini rencananya dimulai pada 2020.

"Tahap pertama Rp 60 triliun, sampai Tasikmalaya. Tahap duanya kurang lebih sama seperti itu. Pembebasan lahan sama mahalnya dengan konstruksi," kata Ridwan Kamil, dikutip dari TribunJabar.id, Rabu (25/9/2019).

Ia menegaskan rapat percepatan ini menjadi langkah finalisasi dalam penentuan trase, terutama terkait pembebasan lahan yang prosesnya panjang dan tidak mudah.

(Baca Juga: Warga Priangan Timur Antusias dengan Pembangunan Tol Bandung-Banjar)

"Secara umum, 90 persen semua mengarah ke hal positif, jadi kita kebut sehingga tiba waktunya tidak ada lagi kemacetan saat Lebaran," kata Emil, panggilan Ridwal Kamil.

Direktur Jalan Bebas Hambatan dan Perkotaan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Hedy Rahardian memaparkan jarak tempuh tahap 1 Gedebage-Tasikmalaya adalah 95,2 kilometer lalu tahap 2 Tasikmalaya-Cilacap sepanjang 111 kilometer.

Hedy mengatakan, jarak 200-an kilometer ini adalah konsistensi terpanjang yang diberikan oleh pemerintah untuk pembangunan jalan tol.

Sesuai rencana, proses usulan penetapan lokasi dilaksanakan pada Mei 2019 hingga April 2020.