Ada AMMDes, Bagimana Nasib Esemka? Begini Kata Kemenperin

M. Adam Samudra - Selasa, 24 September 2019 | 16:05 WIB

Pabrik Esemka di Boyolali (M. Adam Samudra - )

GridOto.com - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dorong AMMDes dan Esemka jadi solusi memacu pertumbuhan perekonomian desa.

Hal ini pun disampaikan Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kemenperin, Putu Juli Ardika pada gelaran Teknologi Tepat Guna (TTG) Nasional XXI tahun 2019 di Bengkulu.

Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 22 hingga 25 September 2019 di Bengkulu, Sumatera.

“Guna mendukung tujuan tersebut, maka kami tunjukkan beberapa karya anak bangsa dari industri kita," kata Putu di Jakarta, Selasa (24/9/2019).

(Baca Juga: Pabrik Esemka di Boyolali Diresmikan, Pabrik Esemka di Cileungsi Penuh dengan Mobil Merek Tiongkok)

"Contohnya, Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) yang diproduksi PT KMWI telah mendapat pujian dari Bapak Eko Putro Sandjojo, karena dapat meningkatkan produktivitas di pedesaan secara lebih efektif. Sehingga mendorong kegiatan ekonomi dan penguasaan teknologi tepat guna,” sambung dia.

Ia menilai, salah satunya adalah AMMDes pengolah serabut kelapa cukup mendapat perhatian dari para pengunjung.

Sebab, dalam menjalankan hilirisasi industri kelapa, serabut kelapa itu bisa banyak dimanfaatkan menjadi produk yang bernilai tambah tinggi.

Humas Kemenperin
Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika menjelaskan mengenai pengembangan Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes)

"Misalnya untuk jok, panel dan insulator kendaraan bermotor,” ujar Putu.

(Baca Juga: Gubernur Jatim Jajal Mobil Lowo Ireng Reborn dan Motor Gesists Karya Mahasiswa ITS, Mau Inden Mobil Esemka Juga)

Selanjutnya, para pengunjung Gelar TTG Nasional XXI cukup antusias memperhatikan Esemka yang tengah dipajang, yaitu tipe pikap dengan merek Bima.

Kendaraan produksi PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) ini telah melakukan kerja sama dengan 30 industri komponen lokal.

Pada tahun pertama, SMK menargetkan produksi sebanyak 3.500 unit pikap Bima.

Pabrik yang beroperasi di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah ini akan menyerap tenaga kerja lokal hingga 300 orang.

“Kami mengapresiasi kepada Pemerintah Provinsi Bengkulu yang menandatangani pembelian 12 unit Esemka. Kami juga optimistis, Esemka dapat meningkatkan produktivitas masyarakat desa,” ungkapnya.