Jadi Adiknya Marc Marquez Banyak Ruginya daripada Untungnya

Rezki Alif Pambudi - Jumat, 23 Agustus 2019 | 12:50 WIB

Alex Marquez dan Marc Marquez (Rezki Alif Pambudi - )

Tidak, Alex tidak menyalahkan kakaknya, Marc.

"Hal itu bisa membantu dalam beberapa hal tapi mengganggu di hal lain, tapi aku akan bilang itu tidak lebih baik, bukan karena dia, tapi karena situasinya," sambung pembalap tim Marc VDS ini.

"Itu membuktikan bahwa jadi adik tidak selalu membantu," jelas pembalap berusia 23 tahun ini.

Yang berat adalah pandangan orang-orang dan tekanan yang diterimanya.

(Baca Juga: Jakarta Mau Gelar Balap Formula E? Harus Bangun Sirkuit Jalanan dan Ini Syarat-syaratnya!)

"Aku senang karena bisa latihan setiap hari dengan Marc dan dengannya aku belajar banyak, tapi di situasi seperti ini, proses yang normal akan membantuku masuk ke kelas MotoGP, dan di beberapa hal malah tidak membantuku," sambungnya.

Selain itu, karena Marc sukses di Honda, orang-orang beranggapan Alex akan ke Honda juga.

Padahal Alex merasa masih banyak ruang terbuka untuknya di pabrikan lain.

Alex saat ini memimpin klasemen Moto2 2019 dengan 181 poin.

Berada di Moto2 sejak 2015, musim 2019 adalah yang terbaik buat Alex.

Hal itu membuat banyak tim MotoGP mulai meliriknya, hanya saja tempat di kelas premier sudah penuh.

Makanya Alex masih belum bisa ke MotoGP musim 2020 mendatang.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Jika Valentino Rossi pensiun tahun depan akan jadi peluang Alex Marquez naik ke MotoGP? - Berita selengkapnya klik otorace.id (klik link di bio) - #motogp #worldchampion #valentinorossi #vr46 #rossifumi #marcmarquez #marcmarquez93 #jorgelorenzo #jorgelorenzo99 #andreadovizioso #desmodovi #alexrins #rins42 #yamaha #honda #suzuki #monsterenergy #redbull #oneheart #semakindidepan #missionwinnow #danilopetrucci #danipedrosa #pedrosa #danipedrosa26 #pedrosa26 #jl99 #jl99???? #marcosimoncelli #francomorbidelli

A post shared by Otorace.id (@otorace.id) on