Ini Efeknya Tidak Reset ECU Saat Upgrade Sistem Injeksi Motor

Muhammad Farhan - Selasa, 13 Agustus 2019 | 10:15 WIB

Lampu indikator, tentu saja tipe CBS-ISS tidak memiliki lampu indikator ABS. (Muhammad Farhan - )

GridOto.com – Meskipun sepele, tidak melakukan reset ECU setelah melakukan upgrade pada sistem injeksi dapat berefek negatif ke motor.

Berbeda dengan motor sistem karburator, setiap komponen sistem injeksi memiliki sensor yang diatur oleh ECU secara elektronik.

Dengan adanya ubahan spesifikasi pada komponen tersebut, penyesuaian ulang diperlukan oleh ECU agar bekerja dengan baik.

“Jika ada penggantian atau upgrade di bagian injektor atau throttle body, reset ECU dilakukan untuk menghindari hal yang tidak diinginkan,” jelas Misto dari bengkel Java Motor Sport, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Baca Juga: Ini Risiko Melakukan Reamer Throttle Body Motor Jika Salah Perhitungan

Meskipun motor dapat hidup dan digunakan kembali, dikhawatirkan ubahan yang dilakukan tidak berfungsi secara maksimal.

Contohnya pembacaan posisi buka tutup katup throttle body yang diatur oleh sensor TPS yang tidak sesuai.

dok. MotorPlus
Terdapat beberapa sensor pada throttle body, seperti TPS dan IACV

Untuk motor yang langsamnya diatur otomatis, hal ini juga bertujuan agar sensor IACV dapat menyesuaikan dengan throttle body yang baru.

Khusus motor dengan fitur Idling Stop System, reset ECU bertujuan supaya fitur tersebut tetap berfungsi meski sudah ada ubahan.

Baca Juga: Sinar Lampu Projie Mulai Kurang Terang? Ini Dia Biang Keroknya !

“Tidak hanya upgrade, proses saat sensor dibongkar pasang ketika dibersihkan juga perlu reset ECU,” yakinnya.

Terakhir, proses ini diperlukan pada motor yang sudah ada ubahan supaya ECU tidak mengganggap ada kerusakan pada sistem injeksi.