Belum Banyak yang Tahu, Apa Sih Efeknya Kalau Sering Ganti Merek Atau Mencampur Oli Mesin?

Ditta Aditya Pratama - Jumat, 12 Juli 2019 | 08:13 WIB

Ilustrasi beragam oli mesin (Ditta Aditya Pratama - )

Jadi yang enggak disarankan itu kalau mencampur oli mesin motor berbeda merek alias asal menambahkan oli baru saat di mesin masih ada oli lama dengan merek berbeda.

Meskipun kedua olinya mempunyai tingkat kekentalan (SAE) atau indeks API yang sama, tetap tidak disarankan.

"Kalau mencampur oli mesin motor beda merek meski SAE atau indeks API sama, enggak kami sarankan," buka Ivan Rastianto, Marketing Manager PT Wiraswasta Gemilang Indonesia (WGI) pabrikan oli Evalube kepada GridOto.com beberapa waktu lalu.

Pencampuran dua oli mesin motor yang berbeda ternyata berpengaruh terhadap kemampuan pelumasannya.

(Baca Juga: Nih Fungsi Emission System Protection (ESP) pada Oli Mesin Diesel)

"Meski kekentalannya dan API-nya sama, oli mesin motor beda merek itu punya zat additif yang berbeda," ujar Ivan Rastianto.

"Kalau dua zat additif itu ketemu (bentrok) kemampuan melumasi part mesin juga enggak maksimal," tambahnya.

Jadi, yang wajib diperhatikan adalah kuras oli lama sampai bersih sebelum mengganti oli dengan merek lain ya.

Paling aman lakukan engine flush total agar oli lama benar-benar keluar seluruhnya dari mesin baru deh ganti dengan oli merek baru.

Jangan coba-coba campur oli mesin berbeda merek kalau sudah tahu risikonya ya!