Sistem Zonasi Sekolah, Pengamat Transportasi: Hidupkan Angkutan Kota

Wisnu Andebar - Jumat, 5 Juli 2019 | 19:35 WIB

Angkutan Kota (Angkot) di Denpasar Jumlahnya armadanya terus menurun dari tahun ke tahun (15/5/2019). (Wisnu Andebar - )

GridOto.com - Sistem zonasi sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah Daerah (Pemda) bertujuan menerima calon peserta didik berdomisili pada radius zona terdekat dari sekolah.

Nah, dengan jarak dari rumah ke sekolah yang semakin dekat, apakah ada kaitannya dengan transportasi?

Menanggapi hal itu, Pengamat Transportasi dari Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno mengatakan, pertimbangan sistem zonasi adalah menghilangkan image sekolah favorit.

(Baca Juga: Daihatsu Luxio Jadi Angkot Paling Elegan Nih, Kabinnya Juga Mewah!)

Karena, lanjut dia, sekolah favorit biasanya di tengah kota, apalagi di tengah kota pemukiman sudah berkurang.

Otomatis anak didik yang dari daerah untuk menuju ke tengah kota akan menempuh jarak yang cukup jauh.

"Kalau sekolah ke tengah kota itu agak jauh, kota-kota juga makin macet, itu juga berpengaruh pada anak didik," ujarnya kepada GridOto, Jumat (5/7/2019).

(Baca Juga: Gokil! Pertama di Indonesia, Bekasi Punya Angkot Berbasis Online)

Djoko melanjutkan, hal itu membuat anak didik kurang mendapatkan asupan yang cukup, karena tidak sempat sarapan pagi.

"Kalau anak-anak berangkatnya jam 5 pagi, kapan dia sarapan? Belum lagi kalau terjebak kemacetan" kata dia.

Jadi, kalau dekat, menurut dia, bisa cukup pakai Angkutan Kota (Angkot) sehingga angkutan di daerah juga hidup.

"Kalau Pemerintah Daerahnya cerdas bisa melakukan subsidi angkutannya," tambah dia.