Sebelum Melakukan Engine Swap, Harus Tahu Dulu Plus dan Minusnya

Taufan Rizaldy Putra - Jumat, 5 Juli 2019 | 20:30 WIB

Dua Toyota Caldina yang sudah melakukan engine swap. (Taufan Rizaldy Putra - )

GridOto.com - Engine swap merupakan salah satu bentuk modifikasi pada sektor mesin dengan menukar unit mesin bawaan mobil dengan dapur bacu baru.

Tentu saja setiap modifikasi ada plus dan minusnya, tak terkecuali proses engine swap.

Mashadi, manager bengkel Exclusive Auto Garage di Tebet, Jakarta Selatan pun menjabarkan beberapa nilai plus dan minus dari operasi pencangkokkan mesin tersebut.

"Kalau plus, secara umum biasanya customer mengganti mesin bawaan dengan mesin yang lebih besar. Jadi keunggulan pertama pastinya tarikan mobil jadi lebih bertenaga," tukasnya.

Selain penggantian unit mesin dengan yang lebih besar, ada juga beberapa praktek engine swap yang sekadar meremajakan mesin dengan yang lebih muda.

Taufan Rizaldy/GridOto.com
Toyota Kijang 'Kapsul' dengan mesin 4A-GE, jadi lebih bertenaga.

(Baca Juga: Apa Saja Ubahan Yang Harus Dilakukan Saat Melakukan Engine Swap?)

"Mesin lebih muda jadi tak terlalu sering rewel. Spare parts pun lebih banyak tersedia karena mesinnya masih relevan di bengkel resmi," ungkap Mashadi.

Namun, setiap proses engine swap tak selamanya mulus dan lancar-lancar saja.

"Kalau bicara minus yang pertama adalah di proses trial and error si mesin barunya. Ada kemungkinan harus ganti ini, atau ganti itu. Jadi makan dana," sebut pria ramah tersebut.

"Lalu kalau beli mesinnya seken, kan enggak ketahuan tuh kondisi mesinnya. Harus kita belah dulu. Kalau tahunya bermasalah entah pernah kena banjir atau gimana, ya rugi kan beli mesinnya," tambahnya.

Bicara soal pasca proses engine swap, Mashadi meyakini apabila semua rangkaian dan komponen berjalan dengan baik, mobil masih bisa tetap nyaman dan bekerja tanpa masalah.