Tragedi Cipali, Penumpang Rebut Kemudi Sopir Bus Hingga Terjadi Kecelakaan, Begini Kata Psikolog

Naufal Shafly - Selasa, 18 Juni 2019 | 15:00 WIB

Kondisi bus Safari yang hancur setelah tabrak Misubishi Xpander dan Toyota Innova dalam kecelakaan maut di Tol Cipali, Senin (17/6/2019). (Naufal Shafly - )

Rose Mini Agoes Salim, Pakar Psikologi yang juga staf pengajar di Universitas Indonesia (UI), menduga perilaku tersebut dilakukan Amsor tanpa sadar.

Ia menduga, bisa karena terpengaruh obat-obatan, hipnotis, atau halusinasi karena depresi dan sebagainya.

(Baca Juga: Penumpang Penyebab Kecelakaan Bus Maut di Tol Cipali Ditetapkan Jadi Tersangka)

"Kalau saya melihatnya, sepertinya memang dia ada di dalam situasi yang membuat dia tidak bisa berpikir secara normal, jadi dia nalarnya gak jalan," ucap Rose kepada GridOto.com.

"Penyebabnya apa? Ya kita harus cari tahu. Apakah dia ada tekanan, atau apa, yang membuat dia dalam keadaan kalut, jadi curiga sama semua orang," lanjutnya.

Untuk mengetahui secara pasti alasan di balik tindakan nekat Amsor, menurut Rose harus dilakukan pemeriksaan, misalnya riwayat Amsor, apakah sebelumnya ia memiliki gangguan psikis seperti halusinasi.

"Karena menurut saya, kalau dalam keadaan normal, dia gak akan merebut kendali sopir seperti itu," jelasnya.

"Pokoknya kalau orang sedang dalam keadaan depresi dan sebagainya, biasanya muncul halusinasi, membuat suatu yang tidak nyata menjadi nyata di mata dia. Misalnya dia merasa ingin dibunuh, dikejar-kejar orang, sebenarnya tidak ada. Tapi penyebabnya apa? Ya harus dicari tahu," tutupnya.